Lembaga Philantrophy terbesar di Australia mendorong kelompok warga kaya di Australia untuk lebih meningkatkan donasinya bagi masyarakat.
Philanthropy Australia yang tengah menyelenggarakan pelatihaan di Museum Ratu Victoria dan Galeri Seni mengenai cara-cara agar organisasi amal dapat lebih menarik perhatian para pemberi sumbangan.
Eksekutif Direktur lembaga itu, Louise Walsh mengatakan diperlukan lebih banyak orang yang memberikan kontribusinya secara reguler kepada badan amal yang dipilihnya sendiri.
"Saat ini situasinya memang baik-baik saja tapi kita bisa melakukan kegiatan amal yang lebih baik lagi, terlebih lagi jika orang-orang mampu mau terlibat,: katanya.
"Ada 37% penduduk yang berpenghasilan lebih dari $1 juta per tahun yang tidak mengklaim pengurangan pajak untuk setiap jenis sumbangan, dan untuk uang saya itu terlalu tinggi untuk apa yang seharusnya. "
Di masa lalu galeri seni di Museum Ratu Victoria banyak diuntungkan oleh sumbangan dari kaum bangsawan yang meninggal dunia.
Direktur Galeri, Richard Mulvaney berharap dapat lebih banyak menarik pendonor yang masih hidup dan melibatkan mereka dalam proses pembelian benda-benda seni untuk koleksi galeritersebut.
"Lembaga amal perlu menyadari apa yang memotivasi orang-orang ini untuk memberikan donasi, apa kepentingan mereka dan Anda hendak menumbuhkan kepentingan-kepentingan tersebut," katanya.
Kolektor seni pribadi Peter Watt telah menyiapkan dana keluarga dan bekerja dengan galeri pada perolehan karya seni baru.
Watt mengatakan pemberian yang dilakukan sangat memuaskan.
"Bisa benar-benar melihat orang lain menerima dan menikmati benda-benda seni yang kita hadirkan, itu merupakan puncak dari kebahagian melakukan ini semua," kata Mulvaney.
Sumbangan publik baru-baru ini juga berhasil membantu galeri seni di Museum Ratu Victoria memperoleh salah satu lukisan lansekap Australia karya Fred Williams berjudulu 'Bass Strait Island' untuk menambah salah satu benda seni di galeri itu yang disajikan sebagai hadiah dari janda Fred Williams.
Nilai dari dua lukisan tersebut mendekati $1 juta.
"Di banyak program yang kami lakukan, biasanya kamu membutuhkan lebih banyak lagi sumbangan. Kami tidak memiliki anggaran untuk membeli benda-benda karya seni sehingga untuk mengakuisisi benda seni sepenuhnya kami mengandalkan jasa dari para filantropi," kata Mulvaney.