ABC

Penderita Gangguan Mental Rakit Sepeda untuk Didonasikan

Sekelompok penderita gangguan mental di komunitas Ipswich memperbaiki sepeda tua untuk didonasikan kembali kepada anak-anak yang kurang beruntung.

Inisiatif ini adalah bagian dari program Roda Dua yang dilakukan lembaga After Care, organisasi yang menyediakan dukungan bagi warga penderita gangguan mental.

"Kami memiliki 12 anggota yang membantu menyusun kembali sepeda dari awal,” kata Tanya Nadin pendamping yang bekerja di After Care.

"Beberapa sepeda yang kita rakit itu sumbangan, tapi ada juga yang kami beli dari toko bekas dan kemudian kita rombaknya sehingga sepeda itu terlihat baru kembali.”

Raylene Squires terlibat dalam program Roda Dua dan mengaku sangat menikmati tantangan mempelajari hal baru yakni merakit sepeda.

"Seperti mempelajari bagaimana mempereteli sepeda dan saya belajar bagaimana merakitnya kembali,” katanya.

Raylene Squires yang berusia 59 tahun mengaku dirinya sangat penasaran untuk menyelesaikan proyek ini.

"Saya tidak pernah menyelesaikan apapun sebelumnya sepanjang hidup saya, karenanya saya sangat ingin menyelesaikan proyek yang satu ini,” katanya.

Sementara peserta program yang lainnya, Matthew Cox juga mengaku sangat menikmati kegiatan merakit sepeda ini.

"Saya senang mempermak sesuatu,” kata pria berusia 20 tahun ini.

"Saya senang mempereteli sesuatu dan kemudian merakitnya kembali dan mengetahui setelah itu benda tersebut bisa berfungsi bahkan lebih baik dari kondisi sebelumnya, itu sangat menyenangkan,” tuturnya.

Saat ini tercatat 1 dari 5 warga Australia menderita gangguan mental. Oleh karena itu pengelola program ini mengatakan proyek yang mereka lakukan menyampaikan pesan penting untuk menunjukan seseorang yang menderita gangguan mental juga bisa terus memimpin secara penuh dan bisa hidup mandiri.

"Kadang kita memiliki klien yang mengalami masa-masa sulit secara mental dan itulah yang kita lakukan disini, “ kata Nadin.

Relawan James Kemp mengatakan salah satu alasan mengapa program ini berhasil adalah karena semua orang berjalan dengan kemampuan dirinya sendiri.

"Mulai dari mengamplas, mengecat dan kemudian mempereteli rantai dan kemudian merakit mesin sepeda, kita mengerjakan itu bersama-sama,” ceritanya.

"Kita memang harus bekerja keras, tapi pada akhirnya kita bisa menghasilkan sepeda dalam kondisi yang benar-benar berbeda ketika kita memulainya, terasa fantastik dan bangga.” Kata  Kemp.

Apalagi jika sepeda yang mereka rakit bisa bermanfaat bagi masyarakat, itu merupakan nilai tambah bagi peserta program ini.

"Saya ingin menyumbangkan sepeda saya pada orang yang tidak pernah mendapat bingkisan  natal, pasti sepeda ini akan jadi kado natal istimewa baginya, “ kata Debra Ashby (54) peserta program Roda Dua.

Kini ada 12 sepeda hasil rakitan yang siap didonasikan kepada individu dan organisasi di komunitas Ipswich pada upacara khusus yang akan digelar 17 Desember 2013 nanti.