Pendatang Dorong Perekonomian Australia
Gubernur Bank Sentral Australia (RBA) Philip Lowe menyatakan pertumbuhan populasi akibat banyaknya pendatang telah menjadi faktor tingginya pertumbuhan ekonomi di negara itu dibandingkan negara maju lainnya.
Menurut Dr Lowe, selama dekade terakhir populasi Australia tumbuh rata-rata sebesar 1,5 persen. Sementara pertumbuhan penduduk di negara maju lainnya kurang dari 1 persen.
Hal itu disampaikan Dr Lowe dalam pidato di Sydney setelah Biro Statistik (ABS) mengumumkan jumlah penduduk yang mencapai 25 juta jiwa.
“Inilah perbedaan pentingnya. Pertumbuhan penduduk Australia yang lebih cepat merupakan salah satu alasan mengapa perekonomian kita mengalami pertumbuhan lebih tinggi daripada negara maju lainnya,” katanya.
Porsi terbesar pertumbuhan itu berasal dari imigrasi, yang berkisar 1 persen tambahan populasi setiap tahun, sementara peningkatan sumber daya alam rata-rata sekitar 0,7 persen per tahun.
Dr Lowe mengatakan variasi jumlah pendatang setiap tahunnya memberikan fleksibilitas bagi perekonomian Australia untuk beradaptasi.
“Migrasi meningkat tajam saat puncak booming sumber daya alam. Kemudian menurun ketika booming pertambangan berakhir,” katanya.
Dengan demikian, katanya, migrasi membantu perekonomian Australia menyesuaikan diri dengan permintaan tenaga kerja. Sekaligus mengatasi kekurangan tenaga terampil.
Dr Lowe mengatakan sektor pendidikan juga berpengaruh besar. Saat ini tercatat lebih dari 500.000 pelajar dan mahasiswa asing menuntut ilmu di Australia.
Belakangan ini, katanya, sekitar satu dari enam mahasiswa asing memilih tinggal dan bekerja di Australia setelah menyelesaikan kuliah.
“Ini meningkatkan populasi kita. Sekaligus meningkatkan modal sumber daya manusia bangsa ini,” katanya.
Mereka yang tinggal di Australia dan lahir di luar negeri, katanya, lebih mungkin memiliki kualifikasi pendidikan tinggi dibandingkan rata-rata orang Australia lainnya.
Dr Lowe mengakui perdebatan soal populasi penduduk merupakan isu rumit. Hal itu juga, katanya, mendorong tekanan pada infrastruktur dan perumahan.
“Sebagai sebuah negara, kita termasuk lambat dalam meningkatkan investasi infrastruktur guna memenuhi kebutuhan populasi yang berkembang cepat,” katanya.
Dia mengatakann investasi di bidang ini sekarang meningkat, terutama transportasi, yang pada gilirannya akan mengatasi beberapa tekanan.
“Kita juga lambat dalam meningkatkan pembangunan perumahan untuk menjawab pertumbuhan penduduk,” jelasnya.
Dr Lowe mengatakan naik turunnya harga rumah merupakan penyesuaian alami dan bukan risiko bagi perekonomian.
“Saat ini penyesuaiannya telah terjadi. Ada pertumbuhan jumlah perumahan yang melebihi pertumbuhan penduduk selama empat tahun terakhir,” paparnya.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.