ABC

Pencarian Udara MH370 Dinyatakan Berakhir

Pencarian udara secara intensif terkait hilangnya pesawat Malaysian Airlines MH370 telah berakhir dengan penarikan kapal pencari dari lokasi pencarian di Samudra Hindia.

Pihak Australia menjelakan fokus akan beralih pada pencarian bawah laut untuk mengetahui apa yang terjadi pada pesawat yang hilang bersama 238 penumpangnya pada 8 Maret.

Delapan negara — Australia, Selandia Baru, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris dan China — sudah terlibat dalam proses pencarian dengan lebih dari 300 tim diterbangkan untuk menjelajah daerah Samudra Hindia yang diduga sebagai tempat jatuhnya pesawat tersebut.

Tapi dengan tidak adanya hasil yang berarti dalam proses pencarian tersebut, pengerahan tim udara dihentikan. 

"Sebagian besar pesawat akan meninggalkan lokasi saat hari berakhir," juru bicara dari tim koordinasi pencarian yang dipimpin Australia berkata.

Tetapi, sebuah pesawat Australia akan tetap berjaga di Perth.

Amerika, Jepang, Selandia Baru dan Malaysia telah mengatakan bahwa pesawat mereka telah kembali ke pangkalan. 

Belum ada penjelasan dari China, yang warganya banyak hilang dalam kecelakaan tersebut.

Sebanyak 14 kapal dari Australia, China dan Inggris juga terlibat dalam penelusuran bawah laut untuk mencari reruntuhan pesawat atau signal dari kotak hitam, tapi banyak dari mereka juga mundur dari proses pencarian.

"Sebagian dari kapal tersebut kembali ke pelabuhan dan mengisi bahan bakar mereka dan memberikan kesempatan untuk krunya untuk beristirahat, yang lainnya akan kembali pada tugas kenegaraan mereka sebelum mereka bergabung dalam tim pencarian ini" juru bicara tersebut berkata. 

"Intinya, proses pencarian di permukan laut telah dikurangi. Kami akan tetap mengerahkan unit kapal untuk berjaga tapi pencarian udara skala besar dan dan lau telah berakhir," katanya.

Pada hari minggu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengumumkan bahwa fokus pencarian akan bergeser pada pencarian bawah laut.