ABC

Pencarian MH-370: Kapal Australia telusuri bunyi yang tertangkap radar

Setelah kapal China mendeteksi sinyal yang diduga menyerupai kotak hitam pesawat, giliran kapal Australia menelusuri ‘suara gaduh’ yang tertangkap radar.

Sedianya kapal Australia “Ocean Shield” membantu kapal China “Haixun 1” untuk melacak sinyal yang diduga mengarah ke kotak hitam pesawat.

Namun, dengan ditemukannya bunyi gaduh yang tertangkap radar, kapal “Ocean Shield’ akhirnya memutuskan melacak lebih jauh sumber suara ini.

“Kami akan memantau temuan bunyi ini selama beberapa jam hingga beberapa hari,” jelas Marsekal Udara Angus Houston, purnawirawan Angkatan Udara Australia, yang memimpin tim pencarian internasional.

Ia juga memperingatkan banyak pihak untuk tak langsung mengambil kesimpulan atas temuan kapal Haixun 01.

“Sinyal pertama hanya bertahan dalam waktu yang singkat. Sinyal berikutnya pada Sabtu siang, sekitar pukul 15:47 waktu Australia, bertahan 90 detik. Cuma itu yang kita dapat.”

Sebanyak 10 pesawat militer, dua pesawat sipil dan 13 kapal dijadwalkan menyisir area yang terdeteksi sinyal, yakni 2000 km barat laut kota Perth.

Marsekal Houston mengatakan, tim pesawat akan ditujukan untuk mendampingi Haixun 01 melacak sinyal yang mereka temukan.

Houston: pihak China membagikan segala informasi yang relevan

Laporan adanya sinyal yang dideteksi Haixun 01 pertama kali diberitakan media China.

“Saya sangat puas dengan koordinasi yang kita bangun dengan rekan-rekan China. Saya diskusi dua jam dengan Duta Besar China tadi malam dan kita berusaha keras agar segala konsultasi dan koordinasi disampaikan kepada saya karena itu tanggung jawab saya. Saya senang mendengarnya.”

Marsekal Houston menambahkan, penemuan bunyi yang tengah diselidiki “Ocean Shield” diterima, setelah konferensi pers perihal temuan Haixun 01 selesai dilakukan.

Waktu untuk menemukan kotak hitam semakin berkurang

Kotak hitam pesawat hanya mampu memancarkan sinyal selama satu bulan, yang artinya sinyal itu akan padam dalam waktu dekat.

Anish Patel dari perusahaan Dukane Seacom, yang memproduksi sistem deteksi kotak hitam pesawat, menyebutkan, sinyal yang ditangkap kapal China kemungkinan besar berasal dari kotak hitam tersebut.

Namun Marsekal Houston mengungkapkan bahwa tim pencarian belum bisa menyimpulkan apa-apa.

“Haixun 01 beroperasi di laut dalam, sangat sangat dalam. Saya rasa di kedalaman 4000-4500 meter. Karena itu kita butuh kapal “HMS Echo” dan “Ocean Shield” untuk membantu di lokasi, karena mereka memiliki peralatan khusus yang bisa membantu menyimpulkan temuan di bawah laut,” jelasnya.