ABC

Pencari Suaka yang Dikembalikan ke Vietnam Dipenjara

Sebuah kelompok pegiat Vietnam berbasis di Melbourne Voice Australia mengatakan bahwa para pencari suaka yang dikembalikan ke Vietnam berdasarkan kebijakan pemulangan paksa yang dilakukan Australia, telah dijatuhi hukuman penjara.

Selama masa kampanye pemilu lalu, pemerintah Federal Australia mengataakn bahwa mereka telah memulangkan 21 pencari suaka yang dipergoki dalam perjalanan kapal ke Australia.

Ini merupakan kapal 28 yang diusir kembali oleh Operasi Kedaulatan Perbatasan (Operation Sovereign Borders) yang sekarang secara keseluruhan mengusir 29 kapal.

Pemerintah Federal sebelumnya mengatakan mereka yang dipulangkan kembali ke Vietnam, sudah diperiksa di tengah laut, dan disimpulkan bahwa mereka tidak perlu dilindungi karena tidak menghadapi tekanan secara politik dan agama.

Voice Australia, sebuah LSM yang membantu para pencari suaka asal Vietnam sudah menghubungi seorang pengacara yang membantu dua orang yang mengorganisir keberangkatan warga Vietnam ke Australia tersebut di bulan Juni.

Trung Doan, juru bicara Voice Australia mengatakan sepasang suami istri yang mengatur perjalanan tersebut, namun tidak mencari keuntungan, sekarang menghadapi kemungkinan dipenjara antara 1 sampai 7 tahun.

Doan juga sudah menghubungi sanak keluarga dari mereka yang dikembalikan ke Vietnam tahun lalu, yang berusaha datang dengan dua kapal terpisah, masing-macing membawa 46 orang.

Dia mengatakan lima pencari suaka dari dua kapal tersebut sekarang sudah dipenjara atau menghadapi kemungkinan dipenjara.

Mereka dikenai tuduhan bahwa adalah hal yang ilegal mengorganisir perjalanan untuk melarikan diri dari Vietnam.

“Salah seorang diantara pria tersebut, saya menghubungi istrinya. Istrinya mengatakan kaki pria tersebut tidak bisa digerakkan karena kondisi buruk di penjara.” kata Doan.

“Dia tidak bisa bergerak, dan dia harus menggunakan kursi roda.”

Doan mengatakan beberapa pencari suaka itu adalah ‘pengungsi ekonomi’, namun yang lainnya melarikan diri karena mereka adalah petani dimana tanah mereka disita, setelah mereka melakukan protes dan berulang kali diperiksa oleh pihak berwenang.

“Mereka sudah berulang kali diinterogasi oleh pihak berwenang dan mereka sangat ketakutan, dan itulah mengapa mereka melarikan diri.” katanya.

Patroli udara dan laut di wilayah perairan Australia Utara sudah ditingkatkan dalam apa yang disebut pemerintah sebagai ‘pagar baja’ untuk mencegah penyeludupan manusia setelah pengumuman bahwa pengungsi dari Manusi Island dan Nauru akan dimukimkan di Amerika Serikat.

Diterjemahkan pukul 13:55 AEST 15/11/2016 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini