ABC

Penangkapan Ikan Ilegal Meningkat di Perairan Australia

Pakar memperingatkan meningkatnya jumlah perahu asing yang kedapatan menangkap ikan secara illegal di perairan Australia bisa menjadi sinyal masuknya para pemburu ikan ke wilayah ini.

Data terbaru yang diterbitkan oleh Otoritas Pengelola Perikanan Australia (AFMA) menunjukkan sebanyak 20 kapal nelayan asing berhasil ditangkap dalam kurun waktu 2015-2016, meningkat dari hanya enam kapal pada periode 2014-2015.
Perahu lain tertangkap bulan ini setelah terlihat di Dianne Bank, sekitar 250 mil laut utara-timur dari Cairns.

AFMA mengatakan kenaikan harga makanan laut seperti teripang mendorong terjadinya peningkatan kegiatan perburuan ikan.
Ketegangan di Laut Cina Selatan juga ikut berperan, menurut Direktur Pusat Perikanan Tropis Berkelanjutan James Cook University, Profesor Colin Simpfendorfer.
“Kita tahu ada beberapa masalah geopolitik besar bermain di Asia Tenggara, sehingga kita melihat nelayan bergerak dari Asia Tenggara ke perairan Australia,” katanya.
“Kami memiliki beberapa sumber daya laut yang melimpah di sini. Dalam beberapa hal perairan kita adalah tempat yang baik bagi mereka untuk datang mencari ikan, tapi kita memandang hal itu bukan kegiatan yang sah dan kita ingin hal itu dihentikan.’
Profesor Simpfendorfer mengatakan kenaikan penangkapan ikan illegal ini merupakan tanda peringatan kepada pihak berwenang.
“Menurut saya ada banyak ketegangan dalam hal perbatasan laut dan siapa yang beroperasi dimana dan menangkap ikan dimana. Dan hal ini telah memindahkan orang dari kawasan mereka biasa menangkap ikan dan Australia menjadi target baru kawasan tujuan mereka.”

Teripang
Kenaikan harga teripang juga dinilai ada hubungannya dengan meningkatnya perburuan ikan liar.

Supplied

Masalahnya akan terus meningkat
Nelayan ikan tuna di Cairns, Bob Lamason mengatakan ia percaya ada banyak kapal nelayan asing yang tidak tertangkap.
“Kita hanya punya sedikit kapal patrol disini. Dari pesawat kita dapat melihat mereka tapi tidak bisa menangkap mereka,” katanya.
“Pada saat kami sampai ke beberapa daerah terpencil di zona kami … ada banyak ruang bagi mereka untuk datang dan pergi dengan bebas.”
“Saya pikir hal ini akan menjadi masalah yang semakin membesar dari apa yang terjadi sekarang, Kita sudah pernah menangkap kapal Vietnam yang berburu teripang (sea cucumber] dan saya percaya mereka hanya puncak gunung es dari kapal asing yang berada di perairan kita.”
Lamason mengatakan hanya penambahan jumlah patrol saja yan akan mampu memerangi masalah ini.
Laksamana Muda Peter Laver dari Komando Batas Maritim mengatakan mereka telah berhasil dalam memerangi penangkapan ikan ilegal.
“Domain maritim Australia meliputi 12 persen dari kawasan perairan di bumi dan hampir 9 persen dari total permukaan bumi,” katanya.
“Kami, bagaimanapun, memiliki pengawasan yang komprehensif dan sumber patroli yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi dan merespon nelayan dan ancaman maritim sipil lainnya yang terjadi.”
Dia mengatakan kapal patroli dari Pasukan Perbatasan Australia dan Angkatan Pertahanan Australia siap untuk menangani setiap peningkatan jumlah kapal nelayan asing.

Kapal keruk China di Laut China Selatan
Ekspansi kawasan Laut China Selatan oleh China telah mengirim nelayan jauh ke sebelah Selatan, kata Professor Simpfendorfer.

Reuters/US Navy

“Kami tidak tahu apa yang diambil ‘
“Mereka berpatroli 24/7, 365 hari setahun di sekitar perairan Australia dari mulai Selat Torres di utara, hingga Kepulauan Cocos di barat dan Pulau Norfolk ke timur, sampai ke perairan selatan kami,” katanya.
“Mereka memiliki aset dan kemampuan yang cukup untuk menghadapi ancaman yang berhasil kita deteksi dan kami selalu siap untuk mengintai dan menangkap nelayan ilegal dan orang-orang yang melakukan hal yang menyimpang di laut lepas.”
Laksamana Muda Laver mengatakan Australia juga bekerja sama dengan Indonesia dan PNG dalam upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
“Kita berurusan dengan lembaga mitra kami dalam hal berbagi informasi dan melakukan patrol yang terkoordinasi untuk memastikan kami melakukan patroli seefektif mungkin dalam menangani nelayan asing dan ancaman maritim sipil lainnya,” katanya.
Profesor Simpendorfer mengatakan pemerintah perlu mengawasi situasi ini dengan cermat.
“Setiap illegal fishing seperti ini akan memiliki dampak yang besar pada sumber daya Australia. Hal ini juga membuat kita kesulitan menilai status sumber daya kita karena kita tidak tahu apa yang diambil,” katanya.
“Jelas hitung-hitungan seperti ini penting ketika kita lakukan penilaian serangkaian spesies. Ini juga berarti populasi ikan kita kemungkinan akan berkurang dan perlu waktu lebih lama untuk memulihkannya.”

Diterjemahkan pada pukul 17:00 WIB, 6/9/2016, oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.