Penampungan Penuh, Perempuan Tunawisma di Sydney Pilih Tidur di Kereta
Menurut data lembaga sosial di Sydney, sejumlah perempuan tunawisma ditolak masuk ke penampungan darurat dan malah akhirnya tidur di transportasi umum seperti kereta api.
Beberapa penampungan khusus perempuan mengatakan, mereka menerima permintaan dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan sebagai hasilnya, banyak perempuan tunawisma di Sydney memiliki kesempatan yang sangat tipis untuk mendapatkan tempat tidur.
Dalam Hornsby, pinggiran utara Sydney, tempat penampungan baru bagi perempuan tunawisma mulai dibuka pada bulan Januari lalu.
Beberapa tempat penampungan perempuan tunawisma mengatakan, mereka kelebihan permintaan.
Kepala Penampungan Komunitas Perempuan (WCS) tersebut, Annabelle Daniel, mengatakan, sejak saat itu tempatnya menjadi penuh setiap malam dan puluhan perempuan ditolak setiap minggunya.
"Untuk setiap tempat tidur yang kami miliki, ada lima orang yang memintanya. Ini benar-benar bagian paling sulit dan paling menyedihkan dari pekerjaan ini," utaranya.
Para pekerja sosial mengatakan, sejumlah angkutan umum semakin menjadi perlindungan alternatif bagi perempuan tunawisma yang ditolak tempat penampungan.
Jai Jaru, yang telah menjadi tunawisma di Sydney selama satu dekade, mengatakan, para perempuan berjuang untuk menemukan tempat yang aman untuk tidur jika mereka tak bisa masuk ke penampungan.
"Bagi perempuan yang tidur di luar penampungan, mereka cenderung menjauhi bangku taman. Mereka lebih banyak tersembunyi – Itu sebabnya Anda tak melihatnya," tuturnya.
Ia lantas menceritakan, "Kami memiliki berbagai macam akomodasi yang kurang tersedia, saya percaya, dan karena itu permintaannya lebih tinggi.”
"Jadi hal-hal seperti tidur di kereta adalah pilihan yang benar-benar populer untuk semua orang, karena Anda umumnya merasa hangat, sehingga Anda terbebas dari cuaca, Anda sedang transit – hal-hal seperti itu yang benar-benar penting,” sambungnya.
Hanja Bicknell, direktur medis di kelompok relawan Sydney ‘Homeless Connect’, mengatakan, tidur di angkutan umum dan mobil sayangnya menjadi satu-satunya pilihan bagi banyak perempuan.
Ia berbicara kepada perempuan tunawisma di Sydney baru-baru ini, yang mengatakan kepadanya tentang jumlah penampungan yang tidak cukup.
"Ada bahaya di jalanan, jadi jelas perempuan harus mencari tempat yang aman untuk berlindung. Jadi mereka akan sering naik kereta di malam hari," ungkap Hanja.
Tahun lalu, Pemerintah Negara Bagian New South Wales menggabung layanan KDRT bagi perempuan dengan layanan tunawisma umum.
Itu berarti, beberapa tempat penampungan khusus perempuan kehilangan dana Pemerintah.