Penahanan Insiden Sepang Diajukan ke Pengadilan Kamis
Sembilan pemuda Australia yang ditahan hari Minggu di Sirkuit GP Malaysia akan diajukan ke pengadilan hari Kamis (6/10/2016).
Mereka yang berusia antara 25 sampai 29 tahun ditahan dalam dua sel di kantor polisi Sepang, tidak jauh dari sirkuit dimana mereka ditahan hari minggu seelah merayakan kemenangan pembalap Australia Daniel Ricciardo.
Penuntut umum di Malaysia belum juga mengeluarkan tuduhan yang dikenakan terhadap mereka dalam kasus yang sangat sensitif dan sekarang mendapat perhatian internasional.
Namun kantor kejaksaan agung Malaysia memiliki batas waktu hari ini, untuk meminta perpanjangan penahanan, mengeluarkan tuduhan resmi atau membebaskan mereka.
Seorang jaksa penyidik mengatakan kepada ABC bahwa sembilan pemuda tersebut akan diajukan ke pengadilan Magistrat Sepang hari Kamis pagi dan kemungkinan akan dikenai tuduhan, meskipun masih belum jelas tuduhan yang akan dikenakan, ataukah mereka akan terus ditahan atau dideportasi.
Menurut hukum Malaysia, kesembilan warga tersebut termasuk seorang staf yang bekerja untuk Menteri Perindustrian Pertahanan Australia Christopher Pyne, boleh ditahan selama empat hari sebelum dikenai tuduhan resmi.
Batas waktu itu berakhir hari Kamis sore.
Berharap Dideportasi Bukannya Dipenjara
Anggota keluarga dari sembilan pemuda tersebut berkumpul di kantor polisi hari Rabu berjuang agar mereka dibebaskan.
Seorang pengacara terkenal Malaysia Muhammad Shafee Abdullah diangkat untuk menangani kasus mereka.
Dia sebelumnya pernah membela beberapa warga Australia di Malaysia, dan sekarang juga menangani kasus Maria Exposto, yang sedang diadili karena kasus narkoba dengan kemungkinan hukuman mati bila dinyatakan bersalah.
Tahun lalu, empat turis ditahan karena berpakaian tidak senonoh di puncak gunung Kinabalu di Kalimantan, daerah yang dianggap suci bagi Malaysia. Mereka kemudian ditahan selama tiga hari, dikenai tuduhan, didenda dan dideportasi.
Namun dalam kasus sembilan warga Australia ini, paling tidak seorang menteri senior Malaysia mengatakan bahwa tindakan mereka memiliki motif politik dengan niat mempermalukan Malaysia.
Sembilan pemuda ini ketika merayakan kemenangan Ricciardo melepaskan baju mereka dan hanya mengenakan celana dalam bermotif bendera Malaysia.
Beberapa diantaranya juga muncul dalam rekaman sedang menenggak minuman keras dari sepatu mereka.
Mereka yang ditahan adalah Branden Michael Stobbs (26), Edward Timothy Leaney (25), Thomas Laslett (28), Nicolas William (27), Thomas Whitworth (28), James Paver (27), Adam Pasfield (25), Timothy Yates (29) – anak seorang diplomat senior- dan Jack Walker (26) staf yang bekerja untuk Menteri Christopher Pyne.
Banyak yang memperkirakan bahwa mereka tidak akan dipenjara namun akan dideportasi dari Malaysia. Namun saat ini pemerintah Malaysia dibawah pimpinan PM Nadib Razak mendapat banyak kritikan karena membuat UU yang dianggap ingin membungkam kebebasan berbicara di Malaysia, sehingga hasil akhir dari kasus ini masih susah diduga.
Diterjemahkan pukul 11:00 AEST 6/10/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini