ABC

Pemutaran Perdana Film JALANAN di Melbourne Sukses

Film tentang tiga musisi jalanan Jakarta, JALANAN, sukses diputar di Festival Film Internasional Melbourne (MIFF) tahun ini. Bahkan, setelah tiket terjual habis, masih banyak yang tetap mengantri mengharap ada penonton yang batal datang.

JALANAN diputar dua kali di MIFF. Pemutaran pertama berlangsung hari Rabu (6 Agustus 2014) lalu di Treasury Theater, kota Melbourne, Australia.

Beberapa hari sebelum pemutaran, tiket pre-sale sudah terjual habis, dan pada malam pemutaran pun masih banyak yang datang dan berharap bisa membeli tiket di tempat. Ratusan penonton pun memenuhi ruang teater untuk melihat kisah sang tiga musisi: Ho, Boni dan Titi.

Ernest Hariyanto, editor JALANAN, menyatakan lewat e-mail pada Australia Plus bahwa diputarnya JALANAN di MIFF memiliki kebanggaan tersendiri baginya, karena Ia juga banyak bekerja di Australia selain di Indonesia.

"Saya pertama kali menghadiri  MIFF sebagai penonton saat tinggal di Melbourne tahun 1995, dan semenjak itu telah banyak belajar dari film-film yang sempat saya tonton di MIFF ditahun-tahun berikutnya," tuturnya kepada Dina Indrasafitri dari ABC.

"Untuk akhirnya bisa mempersembahkan sebuah karya di MIFF yang merupakan festival terbesar di Australia dan salah satu festival film tertua di dunia tentunya cukup senang dan bangga untuk bisa kembali berbagi."

Ernest, yang banyak bekerjasama dengan sineas-sineas bumiputera Aborigin, berharap bahwa dengan diputarnya JALANAN di MIFF, akan terbuka pula kesempatan untuk menayangkan film ini di kota-kota lain di Australia.

Ia juga berharap warga Australia dapat turut hati merasakan suka, duka dan semangat hidup dari ketiga karakter JALANAN.

Tampaknya, harapan Ernest terkabul. Gelak tawa dan tepuk tangan sesekali terdengar menanggapi berbagai adegan film tersebut saat diputar di Treasury Theater, dan seusai film pun terdengar tepuk tangan meriah. 

Sutradara JALANAN, Daniel Ziv, beserta editor Ernest Hariyanto dan Titi, salah seorang dari tiga musisi jalanan di film itu, tampil di depan penonton seusai pemutaran film. Mereka pun dihujani berbagai pertanyaan seputar film tersebut. 

Ada pula yang bertanya pada Titi tentang kabarnya sekarang.

JALANAN_Teater

Ruang teater penuh penonton JALANAN di Festival Film Internasional Melbourne (Foto: Facebook JALANAN) 

Kesempatan Mengintip Sisi Lain Jakarta

ABC Australia Plus mengobrol dengan beberapa penonton setelah pemutaran film. 

Gabby, Georgia dan Jess bercerita bahwa mereka mengetahui tentang JALANAN dari membaca jadwal MIFF. Karena tertarik, mereka pun memilih film itu sebagai salah satu yang ditonton, dari puluhan film lain dari berbagai negara yang diputar di MIFF.

"Bagus sekali. Karena ada humornya juga. Kita tertawa lepas, dan juga merasakan kesusahan [di film itu]," ucapnya.

Jess bercerita bahwa Ia pernah ke Jakarta. Bahkan, Ia punya saudara yang tinggal di sana, dan saat menonton film Ia teringat akan mereka.

"Bahkan adegan pertama nya saja, yang menunjukkan betapa banyak yang tinggal di Jakarta, terlihat gambar blok apartemen," ucapnya, "Saya ingat waktu itu berada di dalam blok apartemen dan takjub menyadari betapa banyaknya orang yang tinggal di Jakarta."

Meskipun sudah pernah berkunjung ke Jakarta, Jess berkata bahwa sebagai pengunjung, Ia tak bisa melihat sisi-sisi kota metropolitan tersebut seperti yang ditampilkan di JALANAN.

Pendapat serupa disampaikan oleh penonton bernama Simon Baldwin,

"Pengalaman saya di Indonesia, terutama Jakarta, belum sedalam itu. Lebih ke menonton pertunjukan musik, dan kehidupan menengah atas. Jadi, menurut saya, ini kesempatan luar biasa untuk bisa menyaksikan kehidupan yang belum pernah saya lihat di Indonesia. Sangat manusiawi, sangat emotif," ucapnya.

JALANAN Penonton

Gabby, Georgia dan Jess, penonton JALANAN di MIFF (Foto: DIna Indrasafitri)