ABC

Pemuda Kasus Budgie Nine Sudah Kembali ke Australia

Delapan dari pemuda yang terlibat kasus yang sekarang disebut ‘Budgie Nine” telah meninggalkan Kuala Lumpur dan kembali ke Australia setelah dibebaskan hari Kamis (6/10/2016).

Delapan pemuda tersebut sudah menaiki pesawat dari Kuala Lumpur yang akan transit di Singapura sebelum tiba di Australia.

Seorang pemuda lainnya, Jack Walker, yang merupakan staf Menteri Perindustrian Pertahanan Australia Christopher Pyne tetap berada di Kuala Lumpur semalam.

Para pemuda tersebut tidak memberikan komentar apapun kepada media ketika tiba di bandara internasional Kuala Lumpur.

Ini mengakhiri penahanan selama empat hari dimana mereka ditahan dan kemudian dibebaskan dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum. Namun tidak ada catatan kriminal atas nama mereka.

Mereka semuanya menyampaikan permintaan maaf ketika dihadapkan ke pengadilan, dan mengatakan ‘tidak tahu’ bahwa tindakan mereka akan dianggap tidak pantas.

“Insiden tersebut dilakukan di saat konyol dan kami menyesal bila telah melukai perasaan warga Malaysia pada umumnya.” kata mereka dalam sebuah surat.

Kasus ini sekarang disebut ‘Budgie Nine’ karena sembilan pemuda tersebut merayakan kemenangan pembalap Australia Daniel Ricciardo di GP Formula 1 Malaysia, dengan melepaskan baju, dan hanya mengenakan celana dalam.

Celana dalam mereka bermotifkan bendera Malaysia dengan tulisan ‘budgie smugglers’.

Beberapa diantara juga tampak menenggak minuman keras dari sepatu mereka, tindakan yang dikenal dengan istilah ‘shoey’.

Kesembilan pemuda tersebut ditahan selama empat malam di dua sel di kantor polisi Sepang, tidak jauh dari Sirkuit Internasional Sepang dimana lomba berlangsung hari Minggu.

Perusahaan yang membuat celana dalam tersebut, Budgy Smuggler, dalam akun Instagram memberi ucapan selamat jalan kepada para pemuda tersebut

“Kami sudah memproduksi 50 desain bendera tanpa insiden internasional sama sekali, dan betul-betul dibuat sebagai tanda bahwa untuk mengenal budaya lain, dan juga sering bagi negara lain untuk mengenal tradisi Australia.” kata mereka.

“Tidak ada maksud kami untuk menghina dalam membuat celana dalam tersebut.”

Diterjemahkan pukul 10:50 AEST 7/10/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini