Pemuda Australia Rayakan Tahun Baru di Kalimantan, Berikan Pengalaman Unik
Setelah peserta pertukaran pemuda asal Indonesia merasakan seperti apa kehidupan di Australia, kini giliran para pemuda asal Australia mendapatkan pengalaman yang berbeda. Saat tinggal di desa di Kalimantan Barat, mereka merayakan tahun baru yang tentunya tidak sama dengan di Australia.
Kami tidak memiliki rencana apa-apa untuk merayakan pergantian tahun. Belum lagi pengetahuan kami yang masih kurang soal kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Tetapi sebagai peserta program pertukaran pemuda Australia dan Indonesia, atau AIYEP, tetap saja ingin merasakan kemeriahan datangnya tahun baru. Terlebih bersama peserta asal Australia dan peserta lain dari pelosok nusantara.
Beruntung, karena kami mendapat undangan dari warga lokal dari desa Lumbang, tempat kami tinggal, untuk datang ke pesta perayaan tahun baru.
Rekan-rekan peserta dari Australia langsung merasa kegirangan. Mereka akan tetap merayakan pergantian hari meski sedang berada jauh dari teman-teman dekat dan keluarga di Australia. Apalagi dirayakan dengan budaya, suasana, dan kebiasaan orang-orang yang jelas berbeda.
Biasanya perayaan tahun baru di Australia penuh keramaian, pesta pora, dan tak ketinggalan melihat kemegahan pesta kembang api di Sydney.
Tapi di desa Lumbang, perayaan digelar di sebuah lapangan. Dengan panggung biasa, dihiasi lampu kerlap-kerlip, dan para penyanyi dangdut yang mengajak para penonton bernyanyi dan berjoget.
Senyum yang lebar dan keceriaan dapat dirasakan saat kami, para peserta AIYEP menunjukkan kebolehan dalam menggoyang tubuh kami sesuai irama.
Kami juga sempat naik ke atas panggung dan berjoget bersama para penyanyi dangdut, yang menjadi hiburan tersendiri bagi warga desa.
"Awalnya saya pikir musik ini tidak enak, tapi saya benar-benar menikmatinya hingga akhir," kata Johnny, salah satu peserta AIYEP dari Sydney. "Suasana saat semua orang bersenang-senang, tertawa, berjoget bersama benar-benar membuat orang lain pun terlarut dalam suasana."
Pergantian tahun baru kali ini menjadi pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan, terutama bagi kami yang pertama kali merayakannya di desa.
Terlebih bagi peserta pertukaran pemuda Australia, perayaan ini telah menjembatani dan menciptakan hubungan emosional antara peserta pertukaran pemuda dan warga lokal.
Lewat musik dangdut, kami bersatu.
*Jannatul Firdaus Haska, adalah peserta AIYEP 2015-206 yang berasal dari Kepulauan Riau Indonesia. Jannatul juga adalah fotografer dan kini menjabat sebagai Media Koordinator untuk AIYEP 2015-2016.
Kembang api di desa Lumbung, Kabupaten Sambas. Foto: Jannatul Firdaus Haska.
Saat peserta pertukarang pemuda ikut naik ke panggung. Foto: Jannatul Firdaus Haska.
Menikmati jagung bakar. Foto: Jannatul Firdaus Haska.
Keceriaan menyambut pergantian tahun baru. Foto: Jannatul Firdaus Haska.