Pemuda Aborijin Beri Penghargaan Untuk Siswa SMA Asalnya
Setelah hampir putus sekolah saat kelas 1 SMA, mahasiswa Aborijin bernama Joseph Bin Omar, kini, telah lulus sarjana dan kembali ke SMA-nya untuk memberikan penghargaan guna mendorong siswa Aborijin lainnya.
Bulan lalu, Joseph kembali ke SMA Broome yang terletak sekitar 2226 km dari ibukota Australia Barat, Perth, sebagai pembicara untuk penganugerahan penghargaan ‘Joseph Bin Omar Rise Above Award’ pertamanya.
“Saya ingin menjangkau pelajar kelas 3 SMA dan memberi tahu bahwa mereka jauh lebih mampu dari apa yang mungkin mereka pikir,” katanya.
Tahun ini, Joseph lulus dengan gelar ilmu dari University of Western Australia dan telah diterima di sekolah pasca sarjana jurusan kesehatan masyarakat.
“Saya sejujurnya sempat ingin putus sekolah di kelas 1 SMA, tapi saya punya guru, yaitu Pak Tim Grey, yang melihat sesuatu dalam diri saya yang tak banyak dilihat guru lain pada saat itu,” ungkapnya.
"Ia membuat saya merasa benar-benar hebat tentang diri saya sendiri, dan ia mendorong saya untuk lanjut sekolah ke universitas,” cerita Joseph.
“Itu sangat berarti untuk saya, dan sekarang saya ingin membalas budi,” imbuhnya.
Joseph berasal dari keluarga besar dengan 14 saudara dan mengatakan, orang tuanya selalu mendorong mereka untuk berbuat terbaik dalam menjalani pendidikan.
“Ibu hanya tamatan SMA sementara ayah saya hanya tamat SD. Mereka selalu ingin agar anak-anak mereka menjalani kesempatan pendidikan dengan sebaik-baiknya, karena dulu hal itu tak tersedia untuk mereka,” sebutnya.
Berpindah ke Perth untuk sekolah di universitas, membuatnya semakin mengenal masalah-masalah Aborijin yang telah dianggapnya biasa, mengingat ia besar di Broome.
"Statistik di sana cukup mengejutkan dan saya tumbuh dengan banyak hal terjadi dan saya ingin menjadi orang yang mencoba untuk mengubahnya," harap Joseph.
Ia mengatakan, penghargaan ‘Rise Above Award’ diberikan kepada pelajar yang telah melalui perjuangan, dan yang pantang menyerah dan berusaha keras untuk lulus SMA.
“Saya ingin menjangkau anak-anak itu karena saya dulu seperti itu ketika saya masih muda,” tutur Joseph.
“Ini mendorong visi saya untuk berkontribusi kepada masyarakat Aborijin di tempat asal saya dan menjadi tonggak harapan serta memotivasi pemuda Aborijin masa depan untuk membuat perbedaan dan membantu masyarakat setempat,” akunya.
Diterjemahkan pukul 10:52 AEST 8/12/2016 oleh Nurina Savitri dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.