Pemetaan Samudera Makin Mendesak
Australia memerlukan peta samudera yang lebih rinci, agar bisa memanfaatkan secara maksimal sumber daya alamnya, terutama di wilayah yang berbatasan dengan negara lain, dan juga untuk meningkatkan keselamatan transportasi. Ini dikatakan oleh seorang ilmuwan geologi lautan senior.
Saat ini, sejumlah ilmuwan, surveyor dan pakar industri spasial tengah bertemu di Canberra untuk membahas perkembangan terbaru teknologi pemetaan.
Australia memiliki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) terbesar ketiga di dunia, sebagian perbatasannya bersentuhan dengan wilayah Indonesia. Namun, menurut badan ilmiah tertinggi Australia, CSIRO, hanya 12 persen dari zona tersebut telah dipetakan.
Profesor Neville Exon, dari Australian National University, berkata bahwa dengan pemetaan lebih rinci, peneliti dan industri bisa menemukan lebih banyak sumber daya bawah laut, dan para` ilmuwan bisa lebih memahami kehidupan dan tektonik bawah laut.
"Berguna untuk wilayah perikanan, berugana untuk wilayah sumber daya lepas pantai, minyak bumi…dan mineral laut dalam di mana-mana," jelasnya.
Selain itu, menurut Exon, peta laut yang lebih baik juga akan membantu menemukan kapal dan pesawat yang hilang, seperti pesawat MH370 Malaysia Air.
Letnan Peter Waring, yang memimpin tim Pendukung Geospasial Angkatan Laut Australia, menyetujui pendapat ini. "Pemetaan laut membantu keamanan saat melaut. Selain itu, bisa jadi faktor besar untuk memperbaiki keefisienan logistik," ucapnya.
"Di bagian-bagian garis pantai yang sangat penting, pemetaannya cukup bagus. Tapi, dasar laut itu bergerak, bersifat dinamis, jadi kita perlu selalu melakukan survei ulang."
Dari segi ekonomi, ZEE sebuah negara mencapai 200 nautical mile dari pantai wilayah. Namun, menurut Profesor Exon, wilayah Australia melebihi zona tersebut, dikarenakan perjanjian-perjanjian dalam sejarah.
Australia perlu memahami betul wilayah maritimnya, agar tidak kehilangan sumber dayanya karena diambil oleh negara-negara lain.
"Kalau kita tak tahu apa yang ada di sana, kita tak bisa menanganinya dengan baik," jelas Exon, "Kita perlu tahu apa yang ada di sana, dikarakan alasan legal, hukum, ilmiah, semua itu penting."