ABC

Pemerintah Selandia Baru Sampaikan Dukacita Untuk Keluarga Lilik Abdul Hamid

Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas dukungannya selama negara itu menghadapi Teror Christchurch. Pekan depan, akan digelar peringatan massal untul korban tragedi itu.

Bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta hari Rabu (20/3/2019), Peters memuji dukungan Indonesia terhadap negaranya.

Ia juga menyampaikan duka-cita Pemerintah Selandia Baru kepada korban teror Christchurch asal Indonesia.

“Kami di sini untuk menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga Pak Lilik (Lilik Abdul Hamid) dan dua korban luka serius lainnya yang masih dirawat di rumah sakit,” ujar Peters dalam konferensi pers bersama JK di sela-sela Pertemuan Tingkat Tinggi Kerjasama Indo-Pasifik (HLD IPC).

“Kami juga menyampaikan penghargaan kepada Indonesia atas dukungan yang diberikan kepada kami di masa sulit ini dengan penyerangan di dua masjid oleh bukan warga Selandia Baru, orang luar, pada 15 Maret siang hari,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Peters mengumumkan rencana penyelenggaraan peringatan massal untuk para korban Teror Christchurch.

“Akan ada peringatan pekan depan segera setelah kami mendapatkan waktu di mana kami bisa memastikan semua jenazah telah dipulangkan ke keluarga mereka untuk dikebumikan. Baru kemudian kita akan mengadakan peringatan nasional dengan mengundang pihak internasional,” jelasnya.

Segera ubah UU Senjata

Ketika ditanya mengenai rencana perombakan Undang-Undang Senjata di negaranya, Wakil PM Selandia Baru mengatakan pembahasannya akan segera dilakukan.

Perubahan itu, katanya, sangatlah mendesak. Namun prioritas utama Pemerintah saat ini adalah menangani para korban.

“Pada Jumat 15 Maret siang negara kami berubah untuk selamanya. Begitu pula UU Senjata kami,” ujarnya kepada pers di HLD IPC Jakarta.

“Tapi kami akan memastikan jenazah dan korban luka dirawat dengan layak terlebih dahulu baru mengurusi hal lainnya,” tambahnya.

“Setelah itu UU Senjata akan dibahas segera.”

Dia menegaskan kembali pihaknya tidak akan memberi panggung kepada pelaku penembakan, bahkan untuk menyebut namanya dalam pidato resmi.

“Dia tidak pantas mendapatkan popularitas,” ujar Wakil PM Peters.

Ikuti berita lainnya dari ABC Indonesia