ABC

Pemerintah lokal sebut Selat Torres pintu pencari suaka

Walikota Selat Torres menduga terdapat peningkatan jumlah pencari suaka yang berusaha menuju Australia.

Otoritas pemerintah lokal kepulauan Selat Torres menyampaikan dugaan meningkatnya jumlah pencari suaka yang melintas wilayahnya berusaha menuju Australia.

Kepada Radio Australia, Fred Gela mengungkapkan para pencari suaka mengetahui jalur terdekat dan termudah menuju Australia adalah melalui Selat Torres.

“Sudah ada sekeluarga dari Afghanistan duduk di lapangan terbang Saibai yang menunggu untuk mencari tumpangan di pesawat berikutnya," ujar Gela.

Menurutnya, mereka sudah mencoba menyampaikan kekhawatiran itu kepada para politisi soal pusat detensi pencari suaka dan kebijakan permukiman pencari suaka, namun tidak pernah direspon.

Dia telah berulang kali mendesak Pemerintah federal untuk meningkatkan kemampuan bea cukai dan perlindungan perbatasan.

“Orang orang yang melintasi selat, mereka tahu tidak ada otoritas yang turun, tidak ada penegakan hukum yang menyangkut isu terkini,” tuding Gela.

Klaim kampanye ketakutan

Perdana Menteri Kevin Rudd menuduh kelompok oposisi federal sengaja menebar kampanye ketakutan terhadap kedatangan pencari suaka melalui Selat Torres.

Koalisi menggunakan isu kedatangan Somalia di Selat Torres pada akhir pekan lalu untuk memperingatkan hal tersebut bisa menjadi awal dari sebuah "arus" pencari suaka.

Juru bicara oposisi untuk isu imigrasi, Scott Morrison menyebut kedatangan pencari suaka membuktikan keroposnya wilayah perbatasan dan para petugas bea cukai tidak dilengkapi pengetahuan untuk menghentikan pencari suaka.

Sementara  Kevin Rudd menyampaikan selalu ada sejumlah orang melintasi selat sambil menyanggah serangan Koalisi pada rencananya untuk mengirim pencari suaka ke Papua Nugini.

“Gagasan bahwa orang-orang  entah dengan sebuah kano dan pergi dari Pulau Manus di sekitar daratan Papua Nugini dan menuju Selat Torres dalam jumlah yang signifikan hanya kekonyolan dan jadi saya pikir ada kampanye ketakutan yang disengaja,” tuding Rudd.

“Tidak peduli berarti orang datang ke Australia – jika itu dengan perahu dan tanpa visa anda tidak akan diizinkan untuk menetap di sini,” tegasnya.