ABC

Pemerintah Australia tak Prioritaskan Perubahan Masa Jabatan Parlemen

Memperjanjang masa tugas anggota parlemen dari saat ini tiga tahun menjadi empat tahun, bukanlah merupakan ‘prioritas’ bagi pemerintah Federal Australia saat ini, kata Bendahara Utama Scott Morrison.

Usulan tersebut yang berarti bahwa pemilu akan dilakukan empat tahun sekali muncul pertama hari hari Minggu (23/7/2017) disampaikan oleh Pemimpin Oposisi Bill Shorten dalam acara Insiders di ABC.
Usulan tersebut kemudian menyebabkan Perdana Menteri Malcolm Turnbull menelpon Bill Shorten setelah itu untuk mendiskusikan ide tersebut .

Saat ini, masa kerja seorang anggota parlemen adalah tiga tahun, namun perdana menteri yang berkuasa saat itu bisa menentukan kapan akan memutuskan kapan pemilu akan diselenggarakan.

Shorten mengatakan bahwa sistem yang ada sekarang ini membuat reformasi susah dilakukan, dan pemerintah akan ‘lebih berani melakukan sesuatu’ bila mereka tidak selalu memikirkan mengenai pemilu berikutnya.

Namun Morrison, Menteri Keuangan Senior dalam pemerintahan mengatakan bahwa perubahan itu bukanlah prioritas utama bagi pemerintah Turnbull saat ini.

“Bill [Shorten] mengangkat masalah ini, tampaknya dia mencoba mendesaknya. PM setuju bagi adanya pembicaraan mengenai ini.” kata Morrison kepada program Radio National ABC.
Beberapa bulan lalu, anggota parlemen dari Partai Liberal David Coleman juga mengajukan usulan yamg sama dengan mengatakan masa jabatan empat tahun akan memudahkan pemerintah menerapkan kebijakan jangka panjang.

Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan perubahan tersebut bukanlah prioritas namun mengatakan jadwal yang tetap akan mendapatkan dukungan publik.

"Ada alasan yang bagus bagi jabatan empat tahun yang akan memberikan kita kesempatan, seperti yang disebut mantan perdana menteri John Howard sebagai masa lebih lama untuk mengatasi rencana menengah dan masalah yang mendalam." katanya.

6000 hari terbuang

Ada dua masalah mengenai perubahan masa jabatan parlemen, pertama mengubah dari tiga tahun menjadi empat tahun, dan kedua menentukan tanggal kapan satu masa akan berakhir.

Direktur eksekutif Australia Institute, Ben Oquist, mengatakan rata-rata masa pemerintahan yang berkuasa di Australia sejak tahun 1910 adaah dua setengah tahun.

Dia mengatakan menentukan kapan tanggal pemilihan umum merupakan hal yang lebih penting.

“Jadi selama ini ada sekitar 6 ribu hari memerintah yang bisa disebut terbuang.” katanya kepada ABC News Breakfast.

“Ini bukan karena tidak ada masa berlaku empat tahun. ini karena masa berlaku tiga tahun pun belum tercapai.”

“Dengan menetapkan persis tiga tahun, kita akan mendapat masa lebih lama. Ini akan menjadi hal yang bagus bagi demokrasi.”

“Ini akan mencegah perdana menteri memilih tanggal pemilu dan memanipulasi penentuan pemilu.”

“Ini akan lebih bagus bagi pemerintahan, dan kita tidak akan menghabiskan waktu begitu banyak mempertanyakan kapan pemilu akan dilaksanakan.”

Oquist mengatakan menentukan masa jabatan parlemen juga merupakan opsi yang baik karena itu bisa dilakukan tanpa harus adanya referendum.

Analis pemilu ABC Antony Green mengatakan di masa lalu sudah terjadi beberapa kali referendum untuk mengubah masa jabatan anggota parlemen, namun tidak pernah berhasil.

“Masalahnya adalah kita harus membawa usulan yang juga membicarakan double dissolutions (membubarkan parlemen dan senat), mengurusi masa berlaku tetap, dan kemudian mengsinkronkan dengan parlemen, dan memberikan kompromi.” katanya.

"Saya tidak melihat kemungkinan ini akan dicapai dalam masa 10 tahun mendatang."

Pakar masalah hukum konstitusional George Williams dari University of New South Wales mengatakan memperpanjang masa jabatan parlemen akan menciptakan kestabilan lebih besar dalam politik Australia.

“Saya kira pendapatnya adalah bahwa kita akan mendapat pemerintahan yang lebih bagus karena mereka memiliki lebih banyak waktu untuk menerapkan kebijakan, dibandingkan dengan apa yang terjadi sekarang.” katanya.

Diterjemahkan pukul 15:45 AEST 24/7/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini