ABC

Pemerintah Australia Mungkin Akan Kembali Naikkan Pajak Rokok

Kenaikan pajak untuk rokok kemungkinan besar akan menjadi pilihan bagi Pemerintah Australia sebagai salah satu sumber pemasukan negara. Australia merupakan negara dengan pajak rokok yang tinggi, menyebabkan harga rokok di sini sangat mahal.

Pihak Oposisi sebelumnya telah mengumumkan rencana mereka untuk menaikkan pajak tembakau masing-masing sebesar 12,5 persen untuk empat jenis pajak. Hitungannya, kebijakan ini akan menghasilkan pemasukan negara 4 miliar dollar dalam jangka pendek serta 48 miliar dollar jangka panjang.

Sejumlah politisi faksi pemerintah yang menentang penerapan pajak barang dan jasa lebih tinggi, menyatakan terbuka jika ada rencana kenaikan pajak tembakau namun tidak sampai setinggi usulan oposisi.

Para politisi ini mengusulkan kenaikan 10 persen bagi empat jenis pajak terkait tembakau yang dalam pendek bisa menghasilkan 30 miliar dollar.

Salah seorang anggota DPR Ewen Jones mengatakan dia belum mendengar usulan ini namun menegaskan bahwa dampak rokok jauh lebih mahal membebani sistem kesehatan.

"Jika anda berumur 25 tahun dan jomblo serta merokok, maka anda tidak akan mendapat pengurangan pajak malah membayar pajak lebih banyak," katanya.

Bekas perdana menteri Tony Abbott belum lama ini menuding usulan oposisi terkait pajak rokok ini sebagai "pajak yang akan membebani pekerja".

Senator Partai Buruh Joe Bullock mengemukakan hal senada dengan Abbott padahal Pemimpin Partai Buruh Bill Shorten telah mengusulkan pajak ini.

Sementara itu terkait RAPBN, Bendahara Negara (Treasurer) Scott Morrison mengakui tidak bisa menerapkan pemotongan pajak perusahaan dan pajak penghasilan di dalam satu APBN.