ABC

Pemerintah Australia Akan Putihkan Miliaran Dollar Utang Mahasiswa

Pemerintah Australia berencana menghapus miliaran dollar pinjaman biaya pendidikan tinggi di tengah memburuknya tunggakan utang mahasiswa. Diperkirakan kerugian akan mencapai 13,5 miliar dollar (sekitar Rp 130 triliun lebih) hanya untuk periode 4 tahun bantuan pinjaman.

Demikian terungkap dalam investigasi ABC yang dilakukan berdasarkan UU Freedom of Information (FOI).

Angka kerugian tersebut diperoleh setelah pemerintah menyatakan kembali komitmennya untuk melakukan pemotongan dana perguruan tinggi dan memberlakukan deregulasi SPP.

Pemerintah Koalisi juga mempertimbangkan perubahan terhadap lembaga pendidik kejuruan yang belakangan diterpa skandal.

"Beban biaya untuk pendidikan tinggi dalam beberapa tahun ini semakin meningkat drastis," kata Menteri Pendidikan Simon Birmingham.

Sistem bantuan pinjaman mahasiswa yang dikenal sebagai sistem HELP, mencakup biaya kuliah dan pendidikan kejuruan memungkinkan mahasiswa untuk mengalihkan waktu pembayaran SPP mereka.

Jumlah pinjaman yang tidak akan pernah dibayar kembali pada periode 2018/2019 mendatang diperkirakan mencapai 4,4 miliar dollar, hampir empat kali lipat dari jumlah yang bantuan pinjaman tahun lalu.

"Pembiayaan untuk mahasiswa meningkat dua kali lipat dibandingkan tingkat perekonomian kita," kata Menteri Birmingham.

"Saya menerima masukan dari dunia pendidikan, pakar dan mahasiswa mengenai pendanaan universitas yang berkelanjutan," tambahnya.

Kerugian bantuan pinjaman ini mencakup mahasiswa yang ketika bekerja gajinya tidak mencapai threshold 54 ribu pertahun. Selain itu, pemerintah juga harus membayarkan bunga dari pinjaman itu.

Perubahan anggaran pemerintah terakhir menunjukkan lebih dari 20 persen bantuan pinjaman yang akan diberikan bagi mahasiswa untuk periode 2018/2019 mendatang, memang tidak lagi diharapkan akan ditagih. Jumlah rata-rata bantuan itu sebesar 22.500 dollar (sekitar Rp 200 juta) permahasiswa.

"Ini disebut sebagai pinjaman meragukan, yaitu pinjaman yang memang tidak diharapkan akan dibayar kembali," ujar Andrew Norton dari Grattan Institute.

Sementara CEO Universities Australia Belinda Robinson menyatakan pihaknya terbuka bagi perubahan atas bantuan universitas, sepanjang model pinjaman HECS-HELP tidak diganggu-gugat.

"Ini untuk memastikan bahwa mereka yang bisa kuliah tidak dihalangi untuk kuliah," katanya.

Biaya total pendidikan tinggi di Australia yang dianggarkan pemerintah federal hampir mencapai 20 miliar dollar dalam dua tahun anggaran terakhir.

Sementara mahasiswa lokal yaitu warga negara Australia dan permanen residen saat ini hanya membayar sekitar 40 persen biaya SPP mereka melalui skema pinjaman HECS-HELP. Sisanya ditanggung pemerintah.

Senator Birmingham menyatakan pemerintah akan menerapkan kebijakan deregulasi mulai tahun depan setelah tertunda sejak 2014 lalu.

Senate Australia sebelumnya menolak rencana ini dan Partai Buruh yang beroposisi mengatakan biaya pendidikan tinggi akan menembus angka 100 ribu dollar atau lebih.

Juru bicara oposisi urusan pendidikan tinggi Kim Carr mengatakan seharusnya pemerintah fokus membenahi pendidikan kejuruan.