Pemeriksaan Lebih Ketat di Bandara Australia Dianggap Tidak Tepat
Seorang pakar keamanan dan terorisme mengatakan, pemeriksaan terhadap penumpang yang semakin ketat di bandara-bandara Australia, menyusul pengungkapan rencana teror bom akhir pekan lalu, hanyalah ‘untuk mencari perhatian’ dan tidak tepat.
Tindakan pengamanan ekstra diberlakukan di seluruh bandara Australia setelah empat orang yang diduga merencanakan untuk meledakkan sebuah pesawat dengan alat peledak rakitan, yang terbuat dari penghalus daging, ditangkap dalam serangan anti-teror di Sydney pada hari Sabtu (29/7/2017).
Namun Roger Henning, kepala eksekutif Homeland Security Asia/Pacific, mengatakan bahwa pemindai keamanan bandara tak mengatasi ancaman apapun.
“Plot terror yang terungkap dalam beberapa hari terakhir, mungkin bisa dihentikan jika mereka menggunakan alat dapur dari bahan logam sebagai bagian dari alat peledak mereka,” jelasnya.
“Tapi ada cara lain untuk meledakkan pesawat terbang dan mereka pasti belum diantisipasi oleh tindakan apapun yang dilakukan oleh Pemerintah Australia atau sejumlah agensi hingga saat ini.”
“Tak ada pemindai yang bisa mendeteksi bahan peledak plastik.”
Ia mengatakan bahwa hal yang “konyol” ketika para politisi mengetahui celah itu dan masih mengatakan bahwa alat pemindai adalah jawabannya.
Henning mengatakan bahwa “satu unsur yang hilang” adalah “kecerdasan manusia”.
“Satu-satunya kesempatan yang anda punya adalah melatih semua orang yang bekerja di bandara untuk mengamati perilaku manusia,” katanya, seraya mendesak adanya pelatihan yang lebih baik bagi staf keamanan.
"Intervensi manusia adalah senjata terbaik melawan terorisme karena orang cenderung tampil di luar karakter.”
“Satu-satunya kesulitan nyata dalam hal ini adalah bahwa pembom, atau pembom bunuh diri, yang mantap biasanya menunjukkan ketenangan.”
“Mereka sama sekali tak terlihat seperti pria berjenggot yang khas, dengan jenggot hitam dan rambut hitam. Tindakan yang kita lakukan saat ini didasarkan pada premis bahwa setiap pembom bunuh diri terlihat sama dan setiap pembom bunuh diri akan dikenali dengan memasukkannya ke detektor logam. Bukan itu masalahnya.”
Penerbangan dianggap aman
Pada Senin (31/7/2017) pagi, Pemerintah Federal Australia berusaha meyakinkan para wisatawan bahwa bandara telah aman.
“Saya bisa memberitahu warga Australia bahwa sudah aman untuk melakukan perjalanan dengan pesawat terbang,” kata Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan, yang menyebut dugaan teror tersebut “cukup canggih”.
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, menekankan pada kemungkinan bahwa bom bisa dibawa ke pesawat terbang oleh katering bandara atau pekerja pengangkut barang.
"Sejauh pengamatan bandara, kami menerapkan langkah pengamanan yang sangat ketat, termasuk pemeriksaan orang-orang yang bekerja di bandara," ujarnya.
“Warga Australia harus yakin bahwa kami memiliki badan keamanan dan intelijen terbaik di dunia. Ini adalah plot teroris ke 13 yang telah digagalkan sejak tahun 2014.”
Ketika ditanya tentang analisa Henning, Komisaris Kepolisian Federal Australia (AFP), Andrew Colvin, mengatakan bahwa ia yakin dengan keamanan bandara saat ini.
“AFP bekerja sangat erat dengan mitra keamanan kami, baik swasta maupun publik, di lingkungan bandara. Ini tidak stagnan, kami selalu meninjau apa pengaturan terbaiknya.”
Desakan pelatihan evakuasi
Henning mengatakan, walau langkah-langkah keamanan di Australia “memang lebih baik” daripada di banyak negara lain, masih banyak yang harus dilakukan.
“Selama lebih dari satu dekade, kami telah mendorong, baik secara publik dan dalam sidang Senat, agar hal ini ditangani dan agar para tenaga kerja dilatih dan dilibatkan,” terangnya.
Ia mengatakan bahwa Tel Aviv dan Singapura adalah contoh bagus bandara yang harus dicontoh oleh Australia.
“Dalam setiap pekerjaan lainnya, dan terutama di lokasi infrastruktur yang berisiko tinggi, termasuk ABC, ada latihan evakuasi wajib yang harus dijalani setiap tahun,” sebutnya.
"Bandara seharusnya melalui proses evakuasi setidaknya setahun sekali.”
“Beberapa bandara di Australia belum melakukan latihan evakuasi, latihan penuh, selama lebih dari satu dekade.”
Polisi akan terus mengumpulkan bukti di lima rumah di Sydney pada hari Senin (31/7/2017) di saat mereka mengumpulkan sejumlah rincian dari dugaan ancaman tersebut.
Sementara itu, polisi yakin mereka telah menangkap semua anggota terduga sel teroris.
Belum diketahui jenis pesawat apa yang diduga akan menjadi target, atau kapan mereka berniat melakukan serangan itu.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 16:20 WIB 31/07/2017 oleh Nurina Savitri.