ABC

Pemberantasan Demam Berdarah Global Meluas ke India

Eliminate Dengue Program (EDP) yang dikelola dari Monash University, mengumumkan proyek baru di India untuk memerangi demam berdarah dan penyakit lainnya yang disebabkan nyamuk dengan menggunakan metode inovatif dan mandiri bernama Wolbachia.

Bermitra dengan Indian Council of Medical Research (ICMR), EDP menginginkankerja sama dengan Pemerintah India dalam menemukan solusi berkelanjutan untuk masalah virus yang dibawa oleh nyamuk.

Pemimpin proyek Profesor Scott O’Neill mengatakan kerja samaini memberikan kesempatan penting untuk memperluas dampak dari teknologi inovatif EDP dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Kami sangat senang berkolaborasi dengan ICMR yang sangat dihormati untuk membawa penelitian ini ke India. Masalah penyakit ini di India cukup besar dan seperti banyak negara, India menghadapi tantangan luar biasa dalam mengendalikan perhentianpenyebaran virus ini,”kata Profesor O’Neill.

Fase penelitian awal akan dilakukan di Vector Control Research Centre (VCRC) milik ICMR di Puducherry, India Selatan, melalui studi laboratorium untuk menguji dampak dari Wolbachia pada demam berdarahdan virus chikungunya di India.

Profesor O’Neill mengatakan wabah demam berdarah di India menimbulkan permasalahansignifikan bagi masyarakat dan sistem kesehatan lokal. Menurut dia, pendekatan EDP menawarkan solusi jangka panjang dan terjangkau bagi departemen kesehatan di tingkat provinsi dan nasional.

“Metode kami yang alamidan mandiri dapatmenghilangkan kebutuhan bagi pemerintah untuk mencari dana berkelanjutan bagi strategi pengendalian vektor mahal seperti yang kami kembangkan saat ini di di daerah perkotaan yang hanya berbiaya $ 1 AS perorang,” kata Profesor O’Neill.

Kemitraan baru ini merupakan ekspansi signifikan bagi EDP sebab India kini bergabung dengan Brasil, Australia, Indonesia, Vietnam dan Kolombia menjadi negara keenam dalam inisiatif kesehatan non-profitglobal. Sejak 2011, ujicoba lapangan dengan menggunakan metode ini menunjukkan bahwa ketika proporsi tinggi dari nyamuk di satu daerah membawa Wolbachia, transmisi virus ini di daerah itu terhenti.

Skip Vimeo Video

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

VIMEO: Eliminate Dengue

Latar Belakang: Dipelopori Profesor Scott O’Neill, EDP menggunakan bakteri alami Wolbachia untuk mengurangi penularanvirus berbahaya termasuk dengue, chikungunya, dan Zika.

Wolbachiaada pada sekitar 60 persen dari semua spesies serangga di seluruh dunia, dan penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan dapat mengurangi kapasitas nyamuk dalam mengirimkan virus ke manusia. Namun, Wolbachiatidak terjadi secara alami seperti di Aedes aegypti, spesies nyamuk yang bertanggung jawab menyebarkan penyakit melemahkan dan kadang-kadang mematikan, termasuk Zika, demam berdarah, chikungunya, dan demam kuning.

Selama satu dekade terakhir, EDP menyempurnakan sebuah metode untuk mentransfer Wolbachiake nyamuk Aedes aegypti. Ketika nyamuk dengan Wolbachiadilepaskan ke suatu daerah, mereka berkembang biak dengan nyamuk lokal dan menyebarkan bakteri ke anak-anak mereka. Dalam beberapa bulan, mayoritas nyamuk membawa Wolbachiadan efek ini kemudian menjadi mandiri tanpa perlu pelepasan lanjutan. Pendekatan alami untuk mencegah penularan virus Aedes aegypti ini adalah sebuah alternatif untuk penekanan populasi nyamuk.

Pada bulan Maret 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar Vector Control Advisory Group (VCAG) untuk meninjau berbagai pilihan pengendalian nyamuk terkait Zika. Kelompok ini mengeluarkan pernyataan, yang merekomendasikan percontohan penyebaran metode WolbachiaEDP ini.

Artikel ini diproduksi oleh Monash University.