ABC

Pemanasan Global Pengaruhi Pasokan Makanan Australia

Sejumlah ahli ekonomi dan ilmuwan mengatakan, jangankan memberi makan penduduk dunia, Australia bisa jadi tak bisa memberi makan penduduknya sendiri, bila pemanasan global terus berlangsung dengan kecepatan yang sama seperti saat ini.

Para ahli ini akan menerbitkan buku berjudul Four Degrees of Global Warming: Australia in a Hot World, yang membahas tentang implikasi ekonomi peningkatan suhu dunia sebanyak empat derajat selama 50 tahun, seperti yang diramalkan di bawah emisi karbon saat ini.

Salah seorang pengarang buku ini, Profesor David Karoly dari University of Melbourne, mengatakan bila pemanasan tersebut terjadi, resiko terjadinya gelombang panas, kebakaran hutan dan banjir di Australia akan meningkat, dan produksi pertanian akan menurun secara signifikan.

“Ini akan memberi berbagai dampak pada hampir tiap daerah dan aspek pertanian di Australia, mulai dari tekanan suhu tinggi untuk sapi yang diternakkan untuk susu, tekanan suhu tinggi pada domba, sapi yang diternakkan untuk daging, dan juga penurunan produktivitas untuk segala macam biji-bijian,” jelas Karoly.

Menurutnya, peningkatan temperatur global sebanyak empat derajat berarti daerah pantai akan mengalami peningkatan suhu sebanyak hampir empat derajat, namun di daerah tengah benua peningkatan suhu akan jauh lebih tinggi, bahkan bisa mencapai peningkatan sebesar enam derajat.

“Salah satu kesimpulan besarnya adalah bahwa Australia bisa saja terbatas kemampuannya untuk menjadi penyedia makanan bagi negara-negara lain, atau tidak mampu sekadar menyediakan makanan bagi populasi Australia yang meningkat,” jelas Karoly.

Para ilmuwan memprediksi bahwa curah hujan di daerah tenggara dan barat daya Australia akan menurun secara rata-rata, sementara bagian utara Australia akan mengalami curah hujan yang lebih besar.

“Untuk Murray-Darling Basin, diramalkan akan mendapat curah hujan rata-rata yang sama, namun peningkatan penguapan berarti akan lebih sedikit air yang tersedia untuk irigasi, lebih sedikit air yang terdapat di sungai, dan sejenisnya,” jelas Karoly.

Murray-Darling Basin adalah daerah irigasi dan pertanian yang penting di Australia. Ibukota Australia, Canberra, terletak di daerah ini. 

Menurutnya, akan terjadi lebih banyak gelombang panas, bahaya kebakaran tinggi, serta hujan deras dan banjir.

Namun, penurunan emisi karbon secara signifikan mungkin dapat mencegah terjadinya hal-hal tersebut.

“Kita ada kesempatan menurunkan emisi gas rumah kaca yang timbul akibat penggunaan bahan bakar fosil dan penebangan,” jelas Karoly, “Kesempatan itu berarti kita mungkin tak akan mencapai empat derajat, tapi harus ada pengurangan emisi secara cepat, terus menerus dan substansial untuk menghindari masa depan dengan kenaikan suhu empat derajat.”