ABC

Pemain Rugby yang Meninggal Karena Bertanding Sumbangkan Organnya

Pemain rugby asal Sunshine Coast James Ackerman yang meninggal setelah mengalami cedera berat dalam pertandingan hari Sabtu, akan mendonasikan seluruh organ tubuhnya.

Liga Rugby Queensland (QRL) mengumumkan meninggalnya James Ackerman di Rumah Sakit Royal Brisbane and Women's Hospital hari Senin sore.

Pemain berusia  25 tahun tersebut, ayah dari dua anak sebelumnya memperkuat Sunshine Coast Falcons hari Sabtu ketika dia mengalami cedera ditackle oleh pemain lawannya dari klub Norths Devils, di Bishops Park, ketika pertandingan baru berjalan lima menit.

Seorang dokter yang sedang bertugas segera menangani Ackerman di lapangan selama setengah jam.

James Ackerman bersama kedua anaknya, Milly dan Ollie.(Facebook: Support for Ackers #8)
James Ackerman bersama kedua anaknya, Milly dan Ollie.(Facebook: Support for Ackers #8)

Hari Senin malam, saudara laki-laki Ackerman, Tom mengatakan kepada 9000 pengikut akun Facebook Support for Ackers #8 bahwa kematian saudaranya tidaklah akan menjadi sia-sia.

"Saya ingin memberitahu kita semua bahwa James sudah mendonasikan organnya, sehingga yang memerlukan akan bisa menggunakannya." tulis Tom.

"Salah satu hal yang luar biasa adalah mereka tidak bisa menemukan siapapun di Australia untuk menggunakan paru-parunya karena terlalu besar."

"Meskipun sedih utuk mengatakannya, namun ini menunjukkan betapa kerasnya dia berlatih selama ini. Dia memiliki kemampuan dan kegiatan yang begitu banyak."

"Saya bangga dengan apa yang sudah dicapainya dalam waktu yang relatif pendek dalam hidupnya, dan bangga dia adalah saudara saya." tambah Tom.

Menyusul peristiwa ini, sekarang sebuah dana abadi untuk keluarga Ackerman sudah dibuat, dengan seorang pria akan menyumbang $20 ribu (sekitar Rp 200 juta), kata ketua klub Falcons Ashley Robinson.

Robinson mengatakan Liga Nasional Rugby akan mengadakan tindakan penggalangan dana besar-besaran bagi keluarga yang ditinggalkan oleh Ackerman.

Di sisi lain, kematian Ackerman juga menimbulkan debat mengenai bahayanya permainan rugby.