ABC

Pelecehan Seksual Terjadi Setiap Hari di Sekolah Tari Australia

Tokoh ternama di dunia tari Australia mengaku dirinya muak dengan maraknya kasus pelecehan di sekolah tari. Ia bahkan mengklaim pelecehan terjadi setiap hari di sekolah-sekolah tari di seluruh Australia

Terungkapnya kembali kasus pelecehan seksual di sekolah tari telah menimbulkan desakan dilakukannya pendekatan nasional untuk mengatur industri pendidikan tari.
 
Hari ini, tokoh ternama di dunia tari Australia,  Adam Charles Jose mengaku bersalah telah melakukan pelecehan seksual kepada murid tarinya di Pengadilan Magistrasi Hobart.
 
Pria berusia 39 tahun itu mengaku telah melakukan hubungan seksual dengan murid tarinya antara tahun  2000 dan 2003.
 
Dia juga mengaku bersalah karena telah mengirimkan pesan yang tidak pantas kepada murid tari lainnya di tahun 2013 dan kemudian belakangan melibatkan siswi tersebut dalam perbuatan yang tidak menyenangkan.
 
Kedua korban pelecehan seksual adalah murid tari Jose di sekolah tarinya.
 
Peter Oxford,  pengelola sekolah tari terbesar di Australia, eisteddfod, mengatakan sangat menyayangkan pelecehan seksual yang terjadi di sekolah-sekolah tari.
 
"Pelecehan seksual terjadi hampir setiap hari di studio tari setiap jam setiap hari dan itu merupakan suatu kenyataan yang apa adanya," katanya.
 
"Dan tidak hanya pelecehan seksual tapi juga pelecehan mental dan juga pelecehan secara fisik,"
 
"Saya sudah muak melihat hal tersebut, begitu juga dengan rekan-rekan saya,"
 
"Kami sudah muak dengan orang-orang diluar sana yang membuka studio tari dan tidak mengawasi anak-anak muridnya,"
 
Dua tahun lalu, komunitas tari Australia digegerkan oleh kasus pelecehan seksual oleh guru tari di Sydney,  Grant Davies, yang pada bulan lalu mengaku bersalah telah melakukan pelanggaran pornografi kepada 28 anak dan didakwa melakukan pelecehan seksual.
 
Sejak saat ini Wali NSW dan tokoh seni tari di Australia berusaha memperbaiki aturan-pribadi bagi industri ini.
 
Peter Oxford yang juga penggagas Tim Aliansi Kompetisi Tari Australia, mengaku akan  menerapkan kode etik dan kewajiban yang tegas bagi para anggotanya.
 
Oxford mengatakan, saat ini diperkirakan ada sekitar  450.000 remaja Australia yang mengambil kelas tari, oleh karena itu menurutnya Pemerintah Federal perlu mengambil langkah dan mendanai pembentukan badan pengatur industri tari ini.
 
"Kita harus berhenti melecehkan anak-anak ini dan memastikan mereka berada di lingkungan yang aman ketika hendak belajar menari,"
 
"Karena itu pemerintah harus mengambil tindakan dan mengatakan, cukup Sudah!"
 
Sementara itu menanggapi kondisi inim Komisioner Anak di Tasmania, Mark Morrissey  mengaku lembaganya tengah mendesain booklet bagi orang tua untuk membantu mereka untuk berhati-hati dalam memilih kelas tari untuk anak-anak mereka.
 
"Ada daftar hal-hal yang perlu mereka perhatikan dan dan menceklis sejumlah hal penting utama yang dapat membantu menjaga anak-anak mereka lebih aman," katanya.
 
Dia menambahkan yang paling penting adalah orang tua perlu memastikan mereka mendengarkan anak-anaknya dengan baik.
 
"Dorong anak-anak untuk berbicara terbuka  dan jika ada sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman mereka bisa melaporkannya dan bisa didengarkan keluh kesahnya,"
 
Adam Charles Jose, memiliki dan mengoperasikan Jose Dance Force school di Utara Hobart dan memiliki 150 orang siswa.
 
Sekolah itu ditutup setelah terkuak kasus pelecehan seksual dan korban menuntunya ke pengadilan.
 
Jose telah mengoperasikan sekolah itu selama 15 tahun dan setelah mengambil alih bisnis tersebut dari ayahnya, Sonny Jose, yang membuka kelas tari pada tahun 1950-an.
 
Dia telah diberikan jaminan untuk mendengarkan vonisnya di Pengadilan Tinggi bulan depan.