Pelaku Rencana Bom di Sydney Nyatakan Tidak Bersalah
Di Sydney (Australia) dua orang kakak beradik yang dituduh berencana menyerang sebuah pesawat dengan bom yang disimpan di alat penggiling daging menyatakan diri tidak bersalah di Mahkamah Agung negara bagian tersebut.
Khaled Khayat (49) dan Mahmoud Khayat (32) menghadapi dua tuduhan berencana atau mempersiapkan untuk melakukan tindak teroris.
Dituduhkan bahwa mereka berdua hendak menyerang pesawat Etihad dalam penerbangan dari Sydney ke Abu Dhabi tanggal 15 Juli tahun lalu dengan bahan peledak yang dibuat sendiri (IED).
Polisi mengatakan IED itu dibuat berdasarkan pelatihan dan instruksi dari seorang anggota senior IS di Suriah.
Keduanya ditangkap sebagai bagian dari penggerebekan di Sydney bulan Juli tahun lalu dan akan menjadi persidangan bulan Maret 2019.
Tuduhan yang dikenakan ke mereka berkenaan dengan masa antara 13 April 2017 sampai 29 Juli 2017.
Dalam jumpa pers setelah kedua bersaudara itu ditahan, polisi menuduh mereka merencanakan dua serangan berbeda, satu menempatkan IED di dalam pesawat, dan satu lagi meledakkan ‘bom telur busuk’ di dalam bus di Sydney.
Polisi menuduh bahwa IED itu akan ditempatkan di koper salah seorang saudara laki-laki mereka yang tidak mengetahui adanya rencana tersebut.
Polisi menggambarkan IED itu sebagai ‘bahan peledak buatan militer berdaya ledak tinggi’, yang tidak berhasil lolos dari pemeriksaan keamanan di bandara dan kemudian dilepaskan oleh seorang diantara mereka, setelah rencana dibatalkan.
Pihak berwenang menuduh bahwa rencana kedua dibuat setelah adanya pembicaraan diantara salah seorang bersaudara tersebut dengan tokoh IS senior mengenia bagaimana membuat ‘alat yang bisa menyebarkan bahan kimia.”
Hydrogen sulphide, yang diketahui juga dengan nama ‘gas telur busuk’, bersifat sangat beracun, dan sering kali mematikan bagi mereka yang menghirupnya.