ABC

Pelaku Penyanderaan Kafe di Sydney Sering Buat Pengakuan Muluk

Pelaku penyanderaan di sebuah kafe di Sydney akhir Desember 2014, Man Haron Monis, sering membuat pengakuan muluk-muluk. Salah satunya, ia mengaku bahwa ayahnya adalah seorang Ayatullah di Iran.

Dalam penyelidikan lanjutan mengenai insiden penyanderaan itu, Senin (25/5/2014), latar belakang kehidupan Monis menjadi fokus pemeriksaan.

Jeremy Gormly SC yang menyelidiki kasus ini menyatakan pemeriksaan biografi Monis sifatnya lebih deskriptif.

Gormly menjelaskan, Monis pernah mengaku bahwa ayahnya adalah seorang Ayatullah.

"Dia juga mengklaim bahwa mertuanya adalah tokoh di sebuah universitas dan pernah menjadi sekretaris Ayatullah Khani," jelasnya.

"Monis mengaku belajar politik dan turut dalam gerakan pembentukan Republik Islam Iran yang berbasis di Inggris," tambah Gormly.

Sementara penyidik lainnya Sophie Callan juga memberi kesaksian bahwa Monis mendapatkan visa Australia di tahun 1996 dan tiba di Australia dengan nama Mohammed Manteghi.

Pada 20 Oktober 2004 ia mendapatkan status kewarganegaraan.

"Dia datang ke Australia sebagai Mohammed Manteghi, namun kemudian berganti-ganti nama," kata Callan.

Callan menjelaskan, Monis mulai berlatih menggunakan senjata di tahun 1997, saat aturan izin kepemilikan senjata belum ketat.

"Monis tidak pernah memiliki izin senjata selama tinggal di Australia," katanya.

Callan mengatakan pada Oktober 2000, Monis mulai mengirim surat ke berbagai tokoh di dunia, seperti Ratu Inggris dan Paus.

Saat kejadian penyanderaan itu, sebenarnya Monis sedang menghadapi 50 tuntutan pelanggaran seksual.

Menurut Callan, Monis membuka usaha pengobatan spiritual yang ia iklankan di suratkabar lokal.

Menurut catatan polisi, selama menjalankan bisnis dari tahun 2002 hingga 2007 tercatat lebih dari 500 klien yang pernah ia layani.

"Kliniknya ini umumnya ditujukan bagi kalangan wanita kurang berpendidikan termasuk mereka yang percaya pada ilmu hitam atau yang merasa bahwa mereka telah diguna-gunai," jelas Callan lagi.

"Di tahun 2014, setidaknya adalah 43 tuduhan mengenai pelanggaran seksual yang dilakukan Monis terkait bisnis pengobatan spiritual yang ia jalankan," paparnya.