ABC

Pelaku Penyanderaan di Sydney Ingin Jadi ‘Pahlawan’

Dalam sebuah pemeriksaan teerungkap bahwa pelaku penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney, yakni Man Haron Monis, ingin menjadi "pahlawan dalam kisahnya sendiri".

Pemeriksaan ini mengamati berbagai isu yang berhubungan dengan Monis, yang menyandera 17 orang di Kafe Lindt Cafe, Martin Place Sydney, pada tanggal 15 Desember.

Manajer Cafe, Tori Johnson, yang berusia 34 tahun, dan pengacara Katrina Dawson, 38 tahun, tewas dalam penyanderaan tersebut.

Pekerja sosial bernama Sylvia Martin, yang mewawancarai Monis pada bulan Februari 2012, mengatakan dalam pemeriksaan, penyandera itu adalah sosok yang ‘manipulatif’ dan ‘memiliki keinginan untuk menjadi superior’. (Foto: AAP, Nikki Short)
Pekerja sosial bernama Sylvia Martin, yang mewawancarai Monis pada bulan Februari 2012, mengatakan dalam pemeriksaan, penyandera itu adalah sosok yang ‘manipulatif’ dan ‘memiliki keinginan untuk menjadi superior’. (Foto: AAP, Nikki Short)

 

Seorang pekerja sosial yang mewawancarai Monis pada Februari 2012 mengatakan dalam pemeriksaan bahwa pria tersebut adalah sosok yang "manipulatif" dan "memiliki keinginan untuk menjadi superior".

Pekerja sosial bernama Sylvia Martin mengatakan, Monis pernah memberitahunya bahwa ia mengirim surat tentang keterlibatan Australia dalam perang di Afghanistan karena ia pikir Australia seharusnya tak terlibat.

Sementara, asisten penyuluh, Jeremy Gormly, mengatakan: "Anda menyatakan pandangan bahwa ia (Monis) adalah seorang pahlawan dalam ceritanya sendiri."

"Ya," jawab Sylvia.

Pekerja sosial ini mengatakan, ketika ia pertama kali bertemu Monis, penampilannya "mengejutkan", karena ia mengenakan jas gaya Barat dengan garis-garis vertikal hitam.

Sylvia mengungkapkan, ia berbicara dengan baik dan tercukur bersih.

Pekerja sosial ini mengatakan kepada pemeriksaan bahwa ia telah diberi tahu bahwa Monis ingin menjadi seorang "martir" dan telah membuat situs sendiri.

Tapi Sylvia berujar, Monis mengatakan dirinya ingin menjadi "pembela hak asasi manusia".

Saksi lain, pengacara Olivia Wilkins, mengatakan, Monis sering menempatkan tangannya di atas mulut ketika berbicara, karena ia pikir orang yang "melihatnya" mungkin bisa membaca gerakan bibir.

Olivia menyebut, Monis tampak paranoid dan pria itu akhirnya mengindikasikan bahwa ia tak ingin diwakili Olivia.

Pengacara lain yang dipecat oleh Monis pada tahun 2013, David Cohen, mengatakan, ia melihat tanda-tanda bahwa Monis menjadi "terlalu mengendalikan" dan bahwa ia berusaha tampil seolah-olah dirinya punya uang.

David mengatakan, ia juga melihat Monis dalam jas berwarna hitam dna krem bergaris.

"Rasanya seperti sesuatu yang keluar dari film gangster tahun 1930-an,” utaranya.

Pemeriksaan ini masih terus berlanjut.