ABC

Pelajar Putri dan Pria Ditangkap Di Sydney karena Membiayai Kelompok ISIS

Seorang remaja puteri berusia 16 tahun dan pria berusia 20 tahun, Milad Atai (gambar) ditangkap di Sydney atas tuduhan dicurigai membiayai kelompok ISIS.

Pria bernama Milad Atai, dituduh membiayai kegiatan terorisme dan tidak muncul di persidangan di Pengadilan Parramatta.

Kuasa hukumnya tidak juga mengajukan permohonan jaminan atas nama kliennya dan secara resmi telah ditolak dan dia direncanakan hadir di Pengadilan Parramatta Hari Rabu(23/3) besok.

Deputi Komisaris Kepolisian NSW, Catherine Burn mengatakan ini merupakan tuduhan yang sangat serius.

"Tuduhan ini ancaman sanksi hukumnya penjara 25 tahun ," katanya kepada reporter.

"Pria berusia 20 tahun ini merupakan seseorang yang memiliki ketertarikan sesekali waktu saja,"

Juru bicara kepolisian mengataka remaja puteri masih dimintai keterangan oleh polisi dan belum dijatuhkan tuntutan kepadanya.

Deputi Komisioner, Catherine Burn mengatakan polis kontra teroris telah menyelidiki pria itu sejak operasi Appleby dimulai namun perempuan ini bukan orang yang dikenal di kalangan kepolisian.

"Kami akan memberlakukan tuduhan terlibat dalam pelanggaran terorisme dan ini merupakan hal yang sangat serius dan saat ini kami serahkan pada  pengadilan untuk menentukan apa yang terjadi selanjutnya," katanya.
 
Dia mengatakan polisi sedang berusaha untuk mengidentifikasi "semua hal yang mungkin melibatkan remaja puteri tersebut hingga Ia masuk pada posisi ini".
Polisi saat ini terus bekerja untuk meningkatkan kesadaran mengenai tanda-tanda anak-anak yang telah terjebak radikalisasi.
 
"Ada sejumlah besar pekerjaan yang tengah dilakukan saat ini dimana beberapa program sudah diumumkan,' katanya.
 
Dia mengatakan pasangan ini saling mengenal satu sama lain dan  ditangkap bersama di Guildford di Sydney barat.
 
Wakil Komisaris Bakar mengatakan dia tidak akan mengungkapkan jumlah uang tertentu yang telah dikirim ke luar negeri yang  diduga digunakan untuk mendanai organisasi teror atau bagaimana uang itu didapat,
 
Dia mengatakan gadis itu masih bersekolah tetapi tidak bersedia menjelaskan identitas keluarganya.
 
Wakil Komisaris Polisi Federal Australia (AFP), Michael Phelan mengatakan laporan dari masyarakat sangat penting bagi  operasi kontra-terorisme.
 
"Teman-teman, kerabat, kelompok sebaya, orang-orang yang sadar akan kegiatan terorisme atau bahkan sedikit mencurigakan, penting kelompok seperti ini segera ditangani oleh penegak hukum sehingga kita bisa melakukan segala sesuatunya dan mencoba untuk menghentikan hal-hal yang merugikan sebelum terjadi.
 
Ketika ditanya apakah polisi telah bertindak terlalu cepat dalam melakukan penangkapan dalam Operasi Appleby, karena beberapa orang telah kemudian dibebaskan, ia mengatakan polisi telah mengambil tindakan segera setelah ada tampaknya menjadi ancaman bagi masyarakat.
 
Wakil Komisaris Burn sebelumnya mengatakan Operasi Appleby adalah operasi penyelidikan yang kompleks, berkelanjutan dan lama mengenai dugaan perencanaan kegiatan terorisme untuk melakukan serangan di negara bagian.
 
Pada bulan Januari, Sameh Bayda, 18, dari Guildford juga ditangkap oleh tim kontra-terorisme yang sama dan didakwa dengan tiga dakwaan mengumpulkan dokumen yang kemungkinan untuk memfasilitasi tindakan teroris.
 
Istrinya, Alo-Bridget Namoa, 18, ditangkap dalam kaitannya dengan penyelidikan yang sedang berlangsung mengenai kegiatan yang berhubungan dengan teror dan diduga ditemukan atas kepemilikan pisau.
 
Polisi telah melakukan serangkaian penggerebekan sejak melakukan operasi penggerebekan kontra-terorisme terbesar dalam sejarah Australia pada bulan September tahun 2014.
 
Penggerebekan selanjutnya dilakukan pada tahun ini setelah akuntan polisi Curtis Cheng ditembak mati di luar markas polisi Parramatta pada Oktober tahun lalu.
 
Polisi menuduh kelompok yang menjadi sasaran penggerebekan mereka kemungkinan besar menjadi dalang dari serangkaian rencana /plot serangan teroris itu, termasuk pembunuhan Cheng.