ABC

Pelajar laporkan toko alat tulis ke Komisi HAM

Toko alat tulis Officeworks di Wollongong akhirnya menghentikan kebijakan yang  mengharuskan pelajar meletakkan tas  di depan pintu jika hendak berkunjung ke toko, setelah pelajar berusia 18 tahun melaporkan kebijakan tersebut ke Komisi HAM setempat.

Nicholas Simoes da Silva (18) mengaku dirinya merasa didiskriminasikan karena hanya pelajar yang diminta meletakkan tas tanpa ditunggui didepan toko alat tulis tersebut.

"Tidak ada  yang menjaga dan memastikan tas kami tidak akan dicuri, mereka tidak menyediakan apapun untuk menjaga tas-tas kita di depan pintu,” katanya.

Simoes da Silva juga mengatakan Ia mungkin tidak merasa didiskriminasi kalau saja aturan itu berlaku untuk semua pengunjung.

Situasi ini kemudian dimediasi oleh Komisi HAM yang menemui langsung managemen toko alat tulis tersebut.

"Anda tidak dibenarkan melakukan diskriminasi berdasarkan umur atas jasa, barang dan layanan yang diberikan di toko ini,” kata Simoes Da Silva menjelaskan keluhannya.

"Saya menelpon Komisi HAM karena saya pikir mereka bisa menjelaskan apakah masalah ini bisa diperkarakan. Dan mereka mengatakan, “tentu saja Anda bisa melaporkan kasus diskriminasi ini.” makanya saya kemudian memproses keluhan ini secara online.”

Dalam pernyataannya managemen toko alat tulis, Officeworks mengatakan perusahannya tidak pernah menerbitkan  kebijakan yang meminta pengunjung meletakan tasnya di muka pintu toko mereka.

Masalah ini sudah diselesaikan dan semua toko sudah diingatkan untuk menghentikan praktek semacam itu.