ABC

Pelajar Australia di NSW Belajar Buat Nasi Tumpeng

Bagaimana pelajar di negara bagian New South Wales membuat nasi tumpeng? Ada yang memasang lilin, dengan gunungan kecil, yang lainnya menaruh sambel di atas gunungan. Itulah yang terjadi di Sydney, Jumat (12/6/2015), dalam acara Indonesian in Action.

Acara Indonesia in Action diselenggarakan oleh Departemen Indonesia Universitas Sydney bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Australia yang juga menyertakan peran Asosiasi Sekolah Swasta dan Asosiasi Sekolah Katolik di Australia.

Bertempat di kampus Universitas Sydney selama beberapa jam hari Jumat, sekitar 240 murid dari kelas 9-12 dari sekitar 10 sekolah di negara bagian News South Wales hadir untuk melakukan berbagai kegiatan guna mengenal lebih dekat Indonesia.

Salah satu peserta yang terlibat memberikan kegiatan adalah AIYA atau Australia Indonesia Youth Association yang adalah perkumpulan para anak-anak muda Australia dan Indonesia.

Menurut Katrina Steedman, sekolah yang hadir di Universitas Sydney ini adalah mereka yang menekuni pelajaran bahasa Indonesia di sekolah masing-masing.

"Ada sekolah yang berasal dari Wagga Wagga, sekitar 4 jam perjalanan dari Sydney." kata Katrina Steedman, Presiden AIYA NSW kepada wartawan ABC L. Sastra Wijaya lewat percakapan telepon.

Salah satu tumpeng yang dibuat oleh para pelajar. (AIYA NSW)
Salah satu tumpeng yang dibuat oleh para pelajar. (AIYA NSW)

Menurut Katrina Steedman, selain membuat nasi tumpeng, kegiatan lain yang dilakukan para siswa adalah belajar seni bela diri asal Indonesia.

"Mereka belajar tari Randai dari Sumatera Barat yang dipandu oleh kelompok tari Suara Indonesia dari Sydney. Itulah yang paling dekat dengan belajar pencak silat, yang bisa kami lakukan kali ini." kata Katrina.

Acara yang paling meriah adalah membuat nasi tumpeng, dimana para pelajar dibagi dalam 8 kelompok. Bahan-bahannya sudah kami siapkan sebelumnya mereka tinggal melakukan dekorasi sesuai dengan imajinasi mereka." kata Katrina.

Sebelum mereka melakukan dekorasi, Katrina bersama beberapa aktivis AIYA menjelaskan mengenai makna nasi tumpeng, dan latar belakang budaya yang menyertainya.

Para pelajar ini adalah mereka yang sehari-hari belajar bahasa Indonesia di sekolah mereka. (AIYA NSW)
Para pelajar ini adalah mereka yang sehari-hari belajar bahasa Indonesia di sekolah mereka. (AIYA NSW)

Menurut Katrina, kegiatan ini merupakan kegiatan kedua yang mereka lakukan untuk memperkenalkan lebih dekat budaya Indonesia kepada para pelajar di Australia.

"Dua tahun lalu juga pernah diselenggarakan acara yang sama. " tambahnya.

Katrina yang ibunya berasal dari Bali ini mengatakan bahwa dia terkesan dengan antusias yang diperlihatkan oleh para siswa dalam mendekorasi nasi tumpeng.

"Bagaimana mereka memikirkan bagaimana meletakkan daun pisang sebagai dasar, juga toge, timun, daging, dan juga sambel. Kami sudah mempersiapkan nasi dari rumah, namun kami juga mendemonstrasikan bagaimana membuat sambel. "

"Beberapa pelajar ketika mencicipi nasi tumpeng ini banyak yang ingin sambelnya lebih pedas dari yang kami buat." kata Katrina samibil tertawa.

Para pelajar menyantap habis nasi tumpeng setelah disajikan. (AIYA NSW)
Para pelajar menyantap habis nasi tumpeng setelah disajikan. (AIYA NSW)

Beberapa siswa belajar gerakan seni bela diri Indonesia. (AIYA NSW)
Beberapa siswa belajar gerakan seni bela diri Indonesia. (AIYA NSW)