Pekerja Casual Australia Bisa Jadi Pekerja Tetap
Pekerja casual atau lepasan di Australia kini telah memiliki hak untuk mendapat status pekerja tetap, jika mereka telah bekerja dengan jam yang teratur selama setahun.
Para pemimpin serikat pekerja menuntut Fair Work Commission agar mengubah mereka dengan status pekerja casual menjadi pekerja tetap atau full time, setelah mereka bekerja secara teratur selama enam bulan dalam satu perusahaan.
Namun Fair Work Comission menyetujui memberikan status pekerja yang tercakup dalam 85 sektor, untuk mengajukan status pekerja penuh atau paruh waktu setelah 12 bualn.
“Jika pekerjaan casual ternyata bersifat jangka panjang, dan cukup teratur, maka kami menganggapnya perlu dan adil bagi karyawan tersebut memiliki mekanisme yang dapat diubah ke jenis pekerjaan tetap yang sesuai,” ujar hakim.
Mereka yang memperkerjakan dapat menolak permintaan jika memiliki alasan yang masuk akal, termasuk jika membutuhkan penyesuaian yang cukup signifikan soal jam kerja pegawai atau jika mereka merasa posisi bagi pekerja tidak akan ada lagi dalam 12 bulan ke depan.
Hanya menyelesaikan satu masalah
Wakil ketua Australian Council of Trade Unions (ACTU), Sally McManus mengatakan keputusan ini merupakan langkah kecil untuk menangani “maraknya pekerjaan yang tidak menentu” dan semakin banyaknya jenis pekerjaan casual.
“Sudah banyak perusahaan yang telah menyalahgunakan aturan casual dan menggunakannya sebagai model bisnis untuk menurunkan upah.”
Tuntutan yang diajukan serikat pekerja dimaksudkan pada pegawai casual yang secara efektif seperti pekerja tetap, tetapi kehilangan hak-hak seperti cuti sakit, cuti tahunan dan manfaat lain seperti kepastian pekerjaan.
Pekerja di industri perhotelan, ritel, manufaktur dan pertanian termasuk yang tercakup dalam aturan ini.
Pihak komisi telah menolak permintaan serikat pekerja agar pekerja casual dan paruh waktu bekerja minimal empat jam. Tuntutan lain yang juga ditolak adalah melarang perusahaan mencari pekerja casual dan paruh waktu, sebelum menawari pekerja yang ada dengan jam kerja tambahan.
Sejumlah perusahaan mengutuk kampanye yang dilakukan serikat kerja. Mereka memperingatkan jika perubahan ini akan membahayakan puluhan ribu pekerjaan dan merugikan beberapa pekerja.
Direktur eksekutif Australian Industry Group, Innes Willox mengatakan keputusan ini akan mengurangi fleksibelitas bagi beberapa perusahaan. Tapi ia menyambut baik penolakan tuntutan yang dianggap “paling merusak”.
“Tuntutan serikat pekerja, jika diterima, akan menimbulkan malapetaka di pasar tenaga kerja Australia,” katanya.
Innes juga menuduh serikat pekerja membuat klaim “tidak bisa dipercaya” soal maraknya jenis pekerjaan yang dibuat menjadi casual.
“Tingkat pekerjaan casual di Australia sekitar 20 persen selama 19 tahun, dan tidak ada tanda-tanda kenaikan.”
“Argumen yang digunakan serikat soal pekerjaan casual di lapangan pekerjaan Australia ini adalah sebuah mitos.”
Keputusan soal upah penalti dipertanyakan
Serikat pekerja juga telah tengah memperkarakan keputusan Fair Work yang menghapus upah tambahan bekerja di hari Minggu dan hari Libur, di Pengadilan Federal. Upah tambahan penalti ini diberikan kepada mereka yang bekerja di sektor layanan kuliner dan perhotelan, ritel, serta pekerja apotik.
Presiden ACTU, Ged Kearney mengatakan penghapusan yang mulai berlaku akhir pekan lalu akan mengurangi pemasukan mereka dengan gaji terendah, hingga ribuan dolar setahun.
“Kami akan melawan ini sampai keputusan dibatalkan,” katanya.
Pengadilan telah sepakat untuk mempercapat upaya banding tersebut, dengan kemungkinan akan diproses pada bulan September atau Oktober.
Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 6/07/2017 pukul 12:00 AEST dari artikelnya dalam bahasa Inggris, bisa dibaca disini.