ABC

Pejabat Australia Yakin Pernikahan Sesama Jenis Hanya Masalah Waktu

Seorang pejabat Australia, yaitu asisten Menteri Bendahara Negara Josh Frydenberg yakin pernikahan sesama jenis hanya tinggal menunggu waktu untuk diberlakukan di negara itu.

Dalam wawancara dengan ABC, Kamis (26/3/2015) pagi, ia mengatakan sebenarnya banyak rekan-rekannya di Partai Liberal yang mendukung pernikahan sesama jenis.

Bahkan, kata Frydenberg, jika ada voting untuk menentukan apakah setiap anggota parlemen dari partai pemerintah ini diberi kebebasan untuk memilih berdasarkan suara hatinya sendiri, maka ia yakin lebih banyak yang mendukung.

Dalam sesi parlemen tahun lalu, usulan untuk mengubah UU Pernikahan guna mengakomodir pernikahan sesama jenis, ditolak oleh pemerintahan koalisi Partai Liberal dan Nasional sebagai tidak sejalan denganb kebijakan partai mereka.

Sejak itu, muncul desakan untuk memberikan kesempatan bagi setiap anggota parlemen, baik dari oposisi maupun pemerintah, untuk melakukan voting berdasarkan pilihannya sendiri tanpa terikat garis kebijakan partainya.

"Orang membahas isu ini dari perbedaan posisi agama, moral, dan etik," kata Frydenberg.

"Makanya, saya mendukung perlunya setiap anggota parlemen diberi kekebasan memilih, dan jika diberi kesempatan seperti itu, saya yakin lebih banyak yang mendukung pernikahan sesama jenis," katanya.

Sebelumnya Senator David Leyonhjelm mengajukan mosi bagi perlunya pembahasan RUU Pernikahan Sesama Jenis di Senatr Australia, yang rencananya akan dimulai Kamis (26/3/2015).

Sementara Partai Buruh yang beroposisi sebelumnya telah membiarkan anggota parlemennya untuk melakukan voting berdasarkan pilihan masing-masing atas isu ini.

Bagin Frydenberg yang merupakan politisi Partai Liberal yang berkuasa, ia mendukung RUU semacam ini berdasarkan pengalaman yang ia saksikan di daerah pemilihannya.

"Ada kakek dan nenek yang datang ke sama bersama cucu mereka yang gay. Mereka bertanya, mengapa cucunya itu tidak bisa menikah sesama jenis padahal ia telah lama saling jatuh cinta," jelas Frydenberg.

"Lalu, ada dua wanita yang datang, dan jelas mereka saling mencintai dan telah lama menjalin hubungan. Pertemuan yang berakhir dengan tangis itu begitu berkesan bagiku," katanya.

"Sudah banyak warga di dapil saya yang datang menemui saya dengan persoalan yang sama, tidak bisa menikah sesama jenis," jelasnya.

Menurut Frydenberg, sikap masyarakat terhadap isu ini telah berubah, dan mulai sejalan dengan yang terjadi di Inggris, Kanada dan Selandia Baru.

"Kita bisa memperkirakan bahwa dalam beberapa tahun lagi, pernikahan gay akan menjadi bagian kehidupan sehari-hari di Australia," paparnya.