ABC

Pegiat Aborigin Ditolak Naik Taksi di Perth

Departemen Transportasi di negara bagian Australia Barat sedang menyelidiki apakah tindakan disiplin sudah dikenakan terhadap seorang pengemudi taksi yang tidak mau menerima penumpang seorang pegiat aborigin.

Carol Innes seorang perempuan aborigin dan juga salah seorang ketua lembaga bernama Reconciliation WA (Perujukan) sudah mengajukan laporan mengenai apa yang dialaminya yaitu mendapat perlakuan rasis dari pengemudi Swan Taxis.

Kepada ABC Radio Perth, Innes mengatakan bahwa sekitar pukul 4:30 sore hari Kamis sore di bulan Mei setelah kerja seharian dia mencari taksi di pangkalan taksi di William Street di kawasan pusat kota Perth.

Di taksi yang dinaikinya, Innes dua kali diminta keluar oleh pengemudi taksi.

Karena sudah lelah dan marah, Innes kemudian menaiki taksi kedua di belakang taksi yang menolaknya.

Dan pengemudi taksi kedua yang kemudian marah dan mendekati pengemudi taksi pertama yang menolak membawa Innes.

“Pengemudi kedua pada dasarnya mengatakan kepada sopir taksi di depannya “Ini bukan tempat parkir, ini pangkalan taksi, kamu harus menerima penumpang apapun, dan bayarannya juga sama. Namun pengemudi pertama malah mencaci maki pengemudi kedua.’

"Dia pada dasarnya mengatakan sebenarnya akan mencaci pengemudi pertama itu, namun karena ada penumpang perempuan, dia tidak jadi melakukannya."

Carol Innes and Wendy Martin sit on stage with Noongar dancers holding eucalypt branches, at dusk.
Carol Innes (kanan) dan Wendy Martin di acara pembukaan Perth Festival 2018.

Supplied: Perth Festival/Toni Wilkinson

Innes mnengatakan pada awalnya dia tidak bermaksud memperpanjang masalah itu, namun karena dukungan pengemudi taksi kedua, yang menganjurkannya melapor ke Swan Taxis.

Setelah melapor ke perusahaan taks tersebut, Innes mengatakan dia tidak bisa berbuat banyak karena dia tidak mengetahui nama sopir taksi dan nomor mobilnya.

Dia kemudian menghubungi kota praja City of Perth dan berhasil mendapatkan nomor polisi kendaraan tersebut dari sistem CCTV.

Swan Taxis mengukuhkan kepada ABC bahwa identitas pengemudi sudah diberikan kepada Departemen Transportasi yang sekarang sedang melakukan penyelidikan.

Innes mengatakan bahwa dia kecewa dengan Swan Taxis atas lamanya menangani masalah tersebut.

Juru bicara Departemen Transportasi mengatakan bahwa mereka menerima laporan dua minggu lalu.

Suara bagi mereka yang tidak bisa bersuara

Innes mengatakan bahwa insiden rasisme melibatkan pengemudi taksi masih sering terjadi di Australia Barat.

“Berulang kali, ketika kami di jalan, sopir taksi tidak mau berhenti untuk mengambil kami.” kata Innes.

“Bila ada warga non aborijin bersama kami, mereka akan berhenti, dan kami anak naik.”

"Saya pernah mendengar sopir taksi memanggil kami ‘abos’ dan saya mengatakan ‘tolong berhenti karena saya turun di sini saja."

Dia mengatakan bahwa penting sekali dia berdiri dan membela mereka yang menjadi korban rasisme, atas nama mereka yang tidak bisa melakukannya.

“Banyak orang yang tidak memiliki kesempatan atau informasi seperti yang saya punyai.” katanya.

“Sementara kita berbicara mengenai membangun perujukan, kita masih perlu bekerja sama dengan orang-orang yang bekerja melayani publik, bahwa mereka perlu menunjukkan rasa hormat kepada semua orang.”

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini