ABC

Pegawai Rumah Sakit Demo, Bedah Pasien Tertunda

Operasi bedah di salah satu rumah sakit besar di Perth tertunda, akibat unjuk rasa ratusan tenaga medis di rumah sakit itu.

Unjuk rasa para pekerja medis di depan rumah sakit ‘Royal Perth’. (Foto: Jacob Kagi)
Serikat Pekerja Kesehatan (HSU) dan Pemerintah Negara Bagian belum menemukan titik temu atas sengketa pembayaran, dan ratusan pegawai rumah sakit ‘Royal Perth’ ini adalah kelompok terakhir yang melancarkan aksi protes.

Serikat pekerja juga melakukan aksi serupa di Rumah Sakit ‘Sir Charles Gairdner’ pada 15 Juli lalu dan telah memperingatkan adanya unjuk rasa lanjutan pekan depan. HSU menginginkan adanya kenaikan gaji sebesar 9% dalam dua tahun namun Pemerintah Bagian tetap teguh pada penawaran mereka yakni kenaikan sebesar 5,2%.

Penawaran tersebut sejalan dengan kebijakan penggajian yang ditetapkan Pemerintah, yang menghendaki kenaikan gaji diselaraskan dengan tingkat inflasi, demi mencegah tumpukan hutang.

Sekitar 150 tenaga medis berunjuk rasa di depan Rumah Sakit ‘Royal Perth’ pada 17 Juli.

Dalam pernyataan resmi mereka, juru bicara rumah sakit mengatakan, rumah sakitnya berusaha untuk meminimalisir dampak penundaan terhadap para pasien kanker.

“Rumah sakit akan terus menyediakan seluruh layanan darurat termasuk pembedahan kritis dan proses radiasi,” tulis pernyataan tersebut.

Rumah sakit ini juga telah memperingatkan kemungkinan adanya keterlambatan di departemen gawat darurat.

Pemerintah benar-benar telah kritis menyikapi aksi pekerja kesehatan ini, namun sekretaris HSU wilayah Australia Barat, Dan Hill, mengatakan, penundaan yang terjadi di rumah sakit adalah kesalahan pemerintah karena menolak untuk bernegosiasi.

“Ini adalah kondisi yang dipaksakan kepada anggota kami dan juga kepada masyarakat karena Pemerintah Negara Bagian menolak untuk berbicara. Mereka bisa menghentikan aksi ini sekarang juga jika mereka mau berbicara dengan kami,” ujar Dan.

Ia yakin, aksi ini akan mengarah pada kesepakatan gaji yang lebih baik.

“Jika ini harus ditempuh lewat aksi yang lebih massal, maka biarlah demikian. Kami lebih suka untuk duduk bersama Pemerintah dan menegosiasikan hasil akhirnya dan jika perlu ada arbitrasi atau pihak ketiga, namun kami yakin melalui arbitrasi kami akan mendapat lebih baik dari apa yang tertuang dalam kebijakan penggajian Pemerintah,” jelasnya.

Tenaga medis di rumah sakit Bentley dan Armadake juga siap berunjuk rasa pada selasa depan, sementara rumah sakit Fremantle pada kamis depan.