Pedesaan Australia Masih Kesulitan Dokter
Daerah-daerah terpencil di Australia seringkali masih kesulitan dokter. Seperempat dari dokter di Australia saat ini dijadwalkan akan pensiun dalam waktu beberapa tahun ke depan, maka fokus pun dilayangkan pada mereka yang akan lulus dalam waktu dekat.
Asosiasi Dokter Pedesaan akan menyinggung masalah kekurangan dokter ini saat meminta lebih banyak uang untuk kesehatan di daerah pedesaan dari anggaran pusat.
Menurut Dr Jean Covey, yang berpraktek di Charter Towers, negara bagian Queensland, kekurangan tersebut amat terasa di daerahnya.
"Tiap minggu jadwal kami penuh," ucapnya, "Waktu tunggu untuk diperiksa dokter kami biasanya tiga minggu. Untuk saya, enam minggu."
Covey menginginkan adanya kebijakan yang akan memberi insentif lebih baik bagi dokter-dokter untuk bekerja di kota kecil seperti Charters Towers.
"Seperti banyak kota pinggiran lainnya, bergantung pada dokter yang dilatih di luar negeri," ucapnya.
Saat ini, data menunjukkan bahwa ada kenaikan dalam jumlah dokter di daerah pinggiran. Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia bulan lalu mendapati bahwa daerah-daerah yang amat terpencil di Australia saat ini memiliki lebih banyak dokter umum per orang dibanding daerah manapun di negara tersebut, karena ada kenaikan sebanyak 16 persen dalam jumlah pekerja medis yang bekerja di daerah pinggiran.
Namun, masih ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi mereka yang di daerah pinggiran dalam hal kesehatan.
Seperempat dokter di Australia dijadwalkan pensiun dalam beberapa tahun ke depan. Maka, saat ini situasinya tergantung angkatan yang akan lulus.
James Cook University di Townsville, Queensland, memiliki fakultas kedokteran yang berfokus pada daerah pinggiran Australia. Dekannya, yang sekaligus menjabat presiden sekolah tinggi kedokteran daerah pinggiran Australia, Richard Murray, mengatakan bahwa masalah meminta dokter untuk bekerja di daerah pinggiran adalah masalah yang rumit.
Bahkan, menurutnya, perlu dipikirkan lagi soal tipe-tipe pelajar yang didorong untuk belajar ilmu kedokteran, karena mungkin sejak awal mereka tak berminat tinggal di daerah pinggiran.
Namun, ada juga yang tidak seperti itu.
Stuart Milne, seorang keturunan bumiputera Australia, tadinya bekerja sebagai supir truk. Namun, Ia memutuskan ingin menjadi dokter.
Ia ingin kembali ke daerah pedesaan saat selesai belajar, dan tak pernah terlintas di pikirannya untuk bekerja di rumah sakit di kota.
"Saya melihat perbedaan tingkat kematian dan usia hidup antara bumiputera dan non-bumiputera. Mengerikan sekali. Saya benar-benar jadi ingin mengubah keadaan itu," ceritanya.
Sementara itu, Dr Jean Covey mengaku lebih puas bekerja di pedesaan. "Gaya hidup kita mengasyikkan sekali di sini. Memang mungkin lebih sulit, tapi jauh lebih memuaskan ketimbang bekerja di kota," ceritanya.