ABC

PBB: HIV AIDS di Asia Pasifik Bisa Diberantas Dalam 15 Tahun

PBB memperkirakan berakhirnya AIDS di kawasan Asia Pasifik baru akan tercapai 15 tahun lagi, namun utusan khusus PBB mengatakan kalau peningkatan infkesi masih mengancam di sejumlah negara termasuk Indonesia.

“Banyak negara mengalami kemajuan. Hanya ada empat atau lima negara yang kami lihat masih terdapat peningkatan jumlah infeksinya,” ujar Utusan Khusus Sekjen PBB untuk AIDS Prasada Rao kepada Radio Australia menjelang peringatan hari AIDS sedunia yang ke 26 pada 1 Desember.

Rao meyakini sekitar 10 sampai 15 tahun lagi infeksi AIDS menurun ke tingkat terendah hingga kemungkinan 15 persen dari jumlah saat ini.

“Untuk saya hal itu merupakan akhir dari AIDS,” tegas Rao.

Pernyatan itu juga yang diyakini oleh para pejabat di badan PBB UNAIDS.

“Untuk pertama kalinya kita bisa melihat akhir dari epidemik yang mengejutkan di seluruh dunia,” kata Direktur Eksekutif UNAIDS Michel Sidibe dalam sebuah pernyataan.

Angka infeksi terbaru HIV terus menurun sepertiga dalam dua tahun terkahir, namun Rao mengungkapkan kalau disejumlah negara seperti di Indonesia, Vietnam, Pakistan dan Bangladesh angka infeksi HIV masih meningkat.

Laporan Program Bersama PBB pada HIV AIDS menyatakan angka infeksi terbaru di Asia Tengah meningkat 13 persen sejak 2006.

Penularan terjadi pada kelompok rentan karena hubungan seksual gay, pekerja seks dan pengguna narkoba.

Melawan Stigma

Salah satu pesan Hari AIDS se-Dunia pada 1 Desember adalah melawan stigma yang berhubungan dengan HIV AIDS.

Buat warga Fiji, Joeli Colati, yang terpapar HIV sejak 2007 menyatakan kalau pesan itu sangat penting.

“Saat saya diberi tahu kalau saya HIV, saya ketakutan dan mempercayainya,” kata Colati kepada program Pasific Beat Radio Australia.

Sekarang setelah tujuh tahun dengan mengikuti terapi dia bisa fokus pada impian dan tujuannya.

“Saya tidak lagi takut atas apa yang orang lain pikirkan,” tambah Colati.

Fiji Network Plus, grup ODHA dan HIV mengatakan kalau pasien HIV kerap mendapat diskriminasi dari pelayan kesehatan karena banyak dokter dan perawat percaya kalau homoseksual dan pekerja seks itu amoral.

Angka infeksi di Pasifik memang rendah, tapi PBB masih mengkhawatirkan infeksi HIV di Papua Nugini yang mencakup 90 persen populasi infeksi HIV.

Kini di seluruh dunia diperkirakan sekitar 3,5 juta orang terinfeksi HIV.