Paus Fransiskus Tak Akan Lindungi Kardinal George Pell
Paus Fransiskus tidak akan segan mengambil tindakan terhadap Kardinal George Pell terkait isu penanganan kasus pelecehan seksual anak-anak.
Demikian dikemukakan pengamat Vatikan, Gerard O'Connell, yang bekerja untuk majalah khusus mengenai Vatikan.
O'Connell membela posisi Paus Fransiskus dalam tuduhan yang dilontarkan anggota komisi perlindungan anak Vatikan Peter Saunders, terhadap Kardinal Geroge Pell.
Peter Saunders yang pernah menjadi korban pelecehan seksual saat masih di bawah umur, mendesak Paus Fransiskus untuk memulangkan Kardinal Pell ke Australia guna menghadapi penyelidikan mengenai cara penanganan kasus pelecehan seksual anak-anak.
Namun menurut O'Connell, desakan Saunders itu tidak berdasar sebab Paus Fransiskus "tidak akan melindungi siapa pun" dan tidak akan segan menindaki Kardinal Pell.
"Paus jelas menyatakan tidak ada yang akan dilindungi. Dalam bahasa dia, dikatakan bahwa tidak ada anak kesayangan," kata O'Connell kepada ABC.
"Jika anda seorang Kardinal dan melakukan kesalahan, maka anda harus menjawab pertanyaan yang muncul," katanya.
O'Connell mencontohkan bagaimana Paus menangani Kardinal Keith O'Brein asal Skotlandia yang diminta mengundurkan diri terkait kasus asusila.
"Kardinal O'Brien dituduh melakukan perbuatan asusila dengan orang dewasa, dan Paus mengambil tindakan mencabut keistimewaan Kardinal O'Brien sehingga tidak bisa lagi bertindak sebagai kardinal," jelas O'Connell.
O'Connell juga membantah bahwa Saunders berbicara mewakili komisi perlindungan anak di Vatikan.
"Komisi tersebut tidak memiliki juru bicara, anggotanya ada 17 orang dan komisi tidak menangani kasus per kasus," jelas O'Connell.
Saunders ditunjuk sebagai anggota komisi itu oleh Paus Fransiskus tahun lalu.
Namun O'Connell mengatakan Saunders mungkin hanya ketemu Paus Fransiskus sekali dua kali, dan bukan orang dekat Paus.
Secara terpisah sahabat Kardinal Pell yaitu Uskup Agung Melbourne Denis Hart, menegaskan bahwa Kardinal Pell merupakan orang pertama yang mengenalkan sistem penanganan kasus pelecehan seksual anak-anak di kalangan Gereja Katolik.
"Dia merupakan sosok pemimpin dalam isu ini," kata Uskup Agung Hart kepada ABC.
Ditanya mengenai tuduhan Saunders bahwa Kardinal Pell berkarakter "sosiopath", Uskup Hart mengatakan, "Tuduhan itu tidak menggambarkan Kardinal Pell sama sekali".
Namun Uskup Hart menyatakan setuju jika Kardinal Pell hadir dan memberi keterangan dalam penyelidikan Komisi Khusus Penanganan Pelecehan Seksual Anak-anak Australia yang sedang berlangsung di Ballarat.
Komisi itu hari Senin (1/6/2015) mengumumkan akan memanggil Kardinal Pell untuk memberi keterangan.