ABC

Paus Fransiskus Menarik Tangan Karena Takut Cincinnya Menyebarkan Kuman

Pemimpin gereja Katolik tertinggi di dunia Paus Fransiskus telah memberikan penjelasan mengenai mengapa dia menarik tangannya ketika jemaah yang menyalaminya ingin mencium cincin di tangan tersebut.

Paus Fransiskus mengatakan dia melakukan hal tersebut karena alasan kesehatan, dia tidak ingin menyebabkan kuman penyakit.

Juru bicara Vatikan Alessandro Gisotti mengatakan Paus khawatir dengan masalah kesehatan, setelah disalami oleh begitu banyak orang yang antri dengan tertib hari Senin di Loretto.

Dia kemudian menarik tangannya ketika orang bersalaman, sehingga mereka tidak mencium cincinnya.

Video mengenai tindakan Paus tersebut kemudian menjadi viral dengan para pengecamnya mengatakan Paus Fransiskus tidak menghormati tradisi dan juga tidak menghormati umat yang ingin melakukan tradisi mencium cincin tersebut.

Gisotti mengatakan sudah berbicara langsung dengan Paus yang membantah bahwa sengaja melakukan hal tersebut untuk mempermalukan umat.

“Bapa Suci mengatakan kepada saya bahwa motivasinya sebenarnya sederhana: kebersihan.” kata Gisotti kepada wartawan.

"Dia ingin menghindari kemungkinan penyebaran kuman penyakit bagi orang, bukan untuk dia sendiri."

Kebiasaan umat mencium cincin yang dikenakan kardinal atau paus sudah berlangsung beberapa abad, yang merupakan pertanda rasa hormat dan kesetiaan.

Beberapa pengamat veteran di Vatikan mengatakan bahwa mantan Paus Benedictus yang dianggap sebagai tokoh yang konservatif dan pendahulunya, Yohanes Paulus II juga tidak suka tangan dan cinciinya dicium, terutama bila ada antrian umat yang panjang.

Gisotti mengatakan bahwa Paus Fransiskusi tidak keberatan bila ada antrian kecil yang berusaha mencium cincinnya, sehingga penyebaran kuman bisa dibatasi.

Paus melakukan hal tersebut hari Rabu ketika sejumlah umat antri untuk menyalaminya di akhir audiensi.

Beberapa orang berlutut untuk mencium cincinya, dan Paus dengan sabar membiarkan mereka.

“Anda tahu bahwa dia senang bertemu dengan oerang lain dan memeluk mereka maupun dipeluk mereka.” kata Gisotti.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

AP/Reuters