ABC

Paus Fransiskus Lakukan Kunjungan Bersejarah Pertama ke Kawasan Teluk

Paus Fransiskus hari Minggu menjadi pemimpin gereja Katolik pertama yang mengunjungi Semenanjung Arab dengan tiba di Uni Emirat Arab.

  • Paus mengunjungi UEA atas undangan Putra Mahkota Abu Dhabi
  • Tujuan kunjungan adalah memperkuat dialog antara agama
  • Paus mendesak pihak yang berperang di Yaman untuk menerapkan perjanjian damai

Sebelum berangkat Paus mengecam keras konflik yang terjadi di Yemen dimana Uni Emirat Arab juga terlibat secara militer.

Menjelang kedatangannya di ibukota UEA Abu Dhabi, Paus Fransiskus mengatakan dia mengikuti berita krisis kemanusiaaan di Yemen dengan keprihatinan mendalam.

Dalam kotbahnya di Vatikan hari Minggu, Paus mendesak semua pihak untuk menyerapkan perjanjian damai yang sudah disepakati dan membantu memberikan bantuan kepada jutaan orang yang mengalami kelaparan.

“Tangis anak-anak dan orang tua mereka sampai ke telinga Tuhan.” kata Paus kepada umat dalam misa di Basilika Santo Petrus.

Sebelum naik pesawat, Paus menambahkan.

"Mari berdoa lebih keras karena anak-anak ini yang mengalami kelaparan,yang mengalami kehausan, mereka tidak memiliki obat-obatan, dan mereka terancam mati."

Gambar televisi menunjukkan Paus Fransiskus disambut oleh Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, yang menemani Paus untuk bertemu dengan Sheikh Ahmed al-Tayeb, Imam Besar Mesjid Al-Azhar Mesir.
Uni Emirat Arab berperan penting dalam koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk mendirikan pemerintah Yaman yang diakui oleh internasional.

Perang selama empat tahun terakhir dengan kelompok Houthi yang didukung Iran telah membuat Yaman berada di jurang kehancuran.

Pejabat Vatikan mengatakan masih belum jelas apakah Paus Fransiskus akan menyampaikan isu sensitif mengenia konflik di Yaman dalam pertemuan pribadi mauupun umum selama kunjungannya ke Abu Dhabi yang dimaksudkan guna mempromosikan dialog antar agama.

Membangun ‘halaman baru’ antar agama

Pope Francis is welcomed by Abu Dhabi's Crown Prince Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan surrounded by guards at the airport.
Paus Fransiskus adalah pimpinan gereja Katolik pertama yang mengunjungi sebuah negara di kawasan Teluk.

AP: Andrew Medichini

Paus akan bertemu dengan para pemimpin Muslim dan memimpin misa bagi sekitar 120 ribu warga Katolik di negara tersebut.

Dia mengatakan perjalanan kali ini merupakan kesempatan untuk ‘membuka lembaran baru dalam sejarah hubungan antara agama.”

Uni Emirat Arab menyebut tahun 2019 sebagai Tahun Toleransi, dan mengatakan kunjungan ini melambangkan negara itu sebagai ‘pusat keberagaman’.

Namun negara tersebut menghadapi kritikan dari pegiat HAM karena memenjarakan pegiat termasuk Ahmed Mansoor, warga Emirat yang dipenjara 10 tahun karena mengkritik pemerintah di media sosial.

"Kami menyerukan kepada Paus Fransiskus untuk mengangkat masalah ini dalam pembicaraan dengan tuan rumah dan mendesak pembebasan tanpa syarat dan segera." kata Amnesty International dalam pernyataan hari Sabtu.

Belum ada pernyataan apapun dari pejabat Uni Emirat Arab mengenai hal ini.

Kalangan agama dan diplomat menggambarkan Uni Emirat Arab sebagai kawasan yang paling terbuka di Teluk yang mengijinkan warga Kristen beribadah.

Namun sama seperti banyak negara lain di kawasan tersebut, Uni Emirat Arab tidak mengijinkan kritikan terhadap para pemimpin negara.

Di kawasan Teluk terdapat sekitar dua juta penganut Katolik, dengan separuh dintaranya tinggal di UEA.

Seluruih negara Teluk kecuali Saudi Arabi mengijinkan warga Kristen beribadah di gereja atau bangunan gereja atau di tempat lain yang memiliki ijin.

Di Saudi Arabia, warga non Muslim hanya bisa beribadah dengan diam-diam di rumah atau di kedutaan.

Putra Mahkota Abu Dhabi adalah sekutu dekat Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, yang telah berusaha mendekati tokoh-tokoh Kristen di luar negeri dalam usaha membuka Arab Saudi.

Paus Fransiskus sebelumnya sudah mengunjungi belasan negara yang mayoritas berpenduduk Muslim, dan menggunakan lawatannya untuk menyerukan dialog antar agama dan mengutuk tindak kekerasan atas nama Tuhan.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Reuters

Simak berita-berita lainnya dari ABC Indonesia di sini