ABC

Pasien Lansia Sulit Buka Kemasan Makanan, Otoritas Kesehatan Canberra Minta Maaf

Otoritas Kesehatan di Australian Capital Territory (ACT) terpaksa meminta maaf, setelah seorang pasien lansia perempuan kedapatan kesulitan membuka kemasan makanan yang disajikan untuknya di rumah sakit di Canberra.

Pasien lansia berusia 82 tahun itu mengidap arthritis atau radang sendi sehingga tidak bisa  membuka kemasan makanan  yang disajikan pihak rumah sakit. Pasien lansia ini juga menolak dibantu oleh staf di Rumah Sakit Canberra (TCH) untuk memakan makanannya. Sementara petugas rumah sakit mengaku sangat sibuk untuk menolong membukakan kemasan makanan berisi roti lapis dan makanan pelengkap sarapan lainnya.

Gara-gara kondisi ini, sahabat dari pasien lansia mengatur jadwal kunjungan pada jam makan untuk memastikan pasien lansia itu bisa mendapat asupan makanan dan minuman yang baik untuk bisa sembuh.

Kisah lansia ini mencuatkan kritik dikalangan penderita Arthritis, mereka mengatakan ini bukan kasus yang terisolasi.

Kristine Riethmiller dari Arthritis ACT mengatakan pasien seharusnya tidak berjuang keras untuk bisa memakan sarapannya.

"Rumah sakit tidak boleh mengandalkan keluarga pasien atau seseorang yang lewat tapi harus memastikan ada orang yang membantu pasien makan,” tambahnya.

Reithmiller juga  mendesak rumah sakit mengubah kebijakan tentang kemasan makanan untuk pasien.

"Pihak rumah sakit seharusnya bisa melakukan sesuatu dengan melihat kemasan makanan dan bagaimana makanan itu disajikan kepada pasien,” katanya.

Kemasan makanan digunakan di rumah sakit dengan tujuan untuk mengontrol porsi makan, keamanan makanan dan juga alasan kebersihan.

Atas kejadian ini Wakil Direktur Jendral Kesehatan ACT, Ian Thompson meminta maaf dan mengaku sangat menyayangkan kasus ini terjadi.

 "Saya meminta maaf atas apa yang terjadi,  rumah sakit di Canberra memandang serius kebutuhan untuk memastikan setiap pasien mendapat nutrisi yang dibutuhkan dan bisa memakan makanan yang mereka perlukan,” katanya.

"Setiap pasien  yang merasa tidak mendapat bantuan yang mereka butuhkan harus melaporkan kasus itu kepada petugas senior, dan jika petugas di bangsal tidak merespon permintaan pasie, hal itu harus dipertanyakan,” tegasnya.

Manajer Senior untuk layanan makanan TCH,  Gary Wright mengatakan pihaknya sudah melakukan sejumlah perubahan terhadap kemasan makanan dan berencana melakukan sejumlah perubahan lain.

"Kita saat ini tengah mempelajari sejumlah pilihan perubahan  yang akan dilakukan mengenai jenis kemasan dan penutupnya dengan tujuan untuk lebih memudahkan dibuka oleh pasien di rumah sakit,”katanya.

"Kemasan plastik berperekat jelas bukan solusi karena sulit dibukan dengan tangan.” Tambahnya mencontohkan.

Pihak rumah sakit mengatakan keluhan mengenai kemasan makanan ini telah menurun 85% sejak diperkenalkan tipe kemasan yang berbeda. Mulai dari sistem menu baru, dan perawat membahas permintaan menu langsung dengan pasien.

Cara ini menurut pihak rumah sakit juga diharapkan membantu program riset gabungan yang melibatkan otoritas kesehatan di Australia dan NSW dalam membantu pasien radang sendi mendapat kemasan makanan yang lebih baik.