ABC

Pasien Kanker Payudara Tahap Awal Tidak Perlu Kemoterapi

Perempuan pasien kanker payudara tahap awal berpeluang tidak perlu menjalani kemoterapi untuk meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup.

Hasil dari sebuah percobaan pengobatan kanker payudara terbesar yang pernah dilakukan telah sukses dipresentasikan dalam pertemuan organsasi Masyarakat Klinik Onkologi Amerika Serikat di Amerika Serikat.

Para peneliti dalam riset ini mengamati sekelompok pasien wanita yang jumlahnya lebih dari 10.000 orang yang memiliki karakter khusus dari kanker payudara.

Yakni Kanker yang mereka derita masih berada pada stadium awal dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.

Mereka juga penderita kanker dengan reseptor hormon positif dan bukan jenis tumor yang merespon obat Herceptin.

Dokter telah menggunakan uji genetik yang disebut Oncotype DX atau assay gene-21 untuk melihat apakah perempuan penderita kanker payudara cenderung memperoleh manfaat dari kemoterapi.

Skor yang tinggi menunjukan kemoterapi dapat bermanfaat dan skor yang rendah tidak begitu bermanfaat.

Tapi percobaan ini berusaha mengamati perempuan ditengah kelompok sampel dalam penelitian ini, yang manfaat dari kemoterapi mereka tidak diketahui pasti.

Dr Joseph Sparano, dari Albert Einstein Cancer Center mengatakan percobaan ini bertujuan untuk menyediakan jawaban bagi para perempuan tersebut.

“Hasil uji coba kami menunjukan bahwa 21-gen-assay bisa diidentifikasi ditemukan pada lebih dari 85 persen perempuan penderita kanker payudara dini yang bisa mengesampingkan kemoterapi adjuvan, terutama mereka yang berusia lebih tua dari 50 tahun,” kata para peneliti.

Temuan mempengaruhi ‘pasien perempuan dalam jumlah yang signifikan’

Associate Professor Darren Saunders dari Fakultas Ilmu Kedokteran di University of New South Wales mengatakan temuan ini akan mempengaruhi “sejumlah besar” wanita.

“Ini akan menyelamatkan banyak dari pasien kanker payudara dari efek samping kemoterapi,” katanya.

“Tapi ada peringatan, bahwa temuan ini hanya berlaku untuk sebagian wanita tertentu.”

Beberapa manfaat dari menjalani kemoterapi tetap ditemukan pada wanita yang berusia kurang dari 50 tahun.

Hasil  penelitian ini telah diterbitkan di New England Journal of Medicine.

Simak berita ini dalam Bahasa Inggris disini.