Pasca Gempa Lombok, Turis Dievakuasi Dari 3 Pulau Gili
Ribuan wisatawan mencoba keluar dari Kepulauan Gili di Nusa Tenggara Barat setelah gempa berkekuatan 6,9 Skala Richter meruntuhkan bangunan-bangunan.
Salah satunya adalah Sebastiaan Evans, seorang warga Inggris, yang menceritakan pengalamannya ketika ia menunggu tim Angkatan Laut Indonesia tiba.
Ia mengatakan, gempa itu melanda gili tempatnya tinggal tak lama setelah pukul 19:30 (waktu setempat).
“Kolam renang kami bergetar sehingga banyak tumpahan air meluap ke kamar tidur kami,” katanya.
“Kami pergi ke lobi hotel kami tetapi mereka tidak memberi tahu kami apa yang harus kami lakukan.”
“Jadi kami pergi ke jalan untuk melihat apakah ada penduduk setempat yang bisa memberi kami lebih banyak informasi dan mereka mengatakan kepada kami untuk lari ke bukit secepat mungkin karena akan ada tsunami.”
Evans mengatakan, ketika ia berusaha mencapai bukit secepat yang ia bisa, ia mendengar ombak “menerjang pantai”.”
“Ada ribuan orang di bukit itu, menunggu informasi lebih lanjut.”
“Ada gempa susulan, yang menyebabkan orang-orang berteriak dan bersuara keras.”
Ia mengatakan, dirinya harus tetap di atas bukit sampai jam 6 pagi keesokan harinya.
“Selama kejadian itu berlangsung, tidak ada informasi resmi, semua itu adalah apa yang Anda dengar dari penduduk setempat,” katanya.
“Pada (Senin) pagi ini, kami kemudian tahu bahwa Gili T [Trawangan], Gili Meno dan Gili Air dievakuasi oleh Angkatan Laut. Jadi kami harus naik perahu.”
Evans mengatakan ia masih menunggu di pantai untuk diangkut ke salah satu perahu.
“Saya baru saja mengunjungi dua tenda pertolongan pertama, satunya ada orang yang masih hidup, tenda lainnya ada beberapa mayat di dalamnya.”
Evans mengatakan ia telah mendengar ada seruan untuk beribadah selama gempa bumi dan bahwa masjid lokal telah terguncang, menyebabkan “kerusakan serius”.
“Kami diberi tahu, orang-orang mati dalam reruntuhan itu,” katanya.
“Banyak bangunan utama telah runtuh dan diduga 14 orang tewas dalam kejadian itu.”
“Sebelumnya, ada lebih banyak mayat yang diangkut ke perahu.”