ABC

Partai Pemerintah Kalah Telak Dalam Pemilu Negara Bagian di Australia

Partai Koalisi Liberal dan Nasional yang memerintah di Australia kalah telak dalam pemilu negara bagian Victroria. Partai Buruh berhasil merebut dapil-dapil yang menjadi basis koalisi.

PM Scott Morrison dan Menteri Urusan Perbendaharaan Negara (Treasurer) Josh Frydenberg akan menemui pengurus Partai Liberal Victoria di Canberra hari Senin (26/11/2018).

Mereka akan mengevaluasi kekalahan telak dalam pemilu yang berlangsung Sabtu (24/11/2018) lalu.

Keberhasilan Partai Buruh merebut dapil-dapil yang secara tradisional dipegang Liberal di Victoria, dikhawatirkan oleh sejumlah politisi Liberal akan terulang dalam Pemilu Federal.

Dapil-dapil yang diduduki anggota DPR Australia dari Liberal dan sebelumnya mendukung jatuhnya PM Turnbull, kini justru terancam posisinya. Suara Partai Buruh di dapil mereka naik tajam.

Seorang anggota DPR Liberal dari dapil Victoria, Tim Wilson, secara terbuka mengakui mereka tidak bisa mengabaikan pesan para rakyat dalam pemilu di Victoria tersebut.

“Jelas sangat mengecewakan, tapi begitulah kenyataannya. Kita harus menerima konsekuensinya,” katanya.

“Kenyataannya ada dampak besar bagi semua orang yang terkait di sana,” tambahnya.

“Partai ini perlu dimodernisasi, perlu fokus pada isu-isu yang terkait langsung dengan pemilih, perlu menjadi partai abad ke-21,” kata Wilson.

Senator Liberal Scott Ryan mengatakan hasil pemilu Victoria menunjukkan para pemilih tak tertarik dengan perdebatan ideologis.

Menurut dia, para pemilih tidak menghendaki pandangan-pandangan konservatif (yang dikampanyekan kalangan Partai Liberal) dicekokkan ke benak mereka.

Dia menyoroti sebagian politisi Liberal yang menyerukan perlunya menjadi Liberal sejati dengan menentang isu perubahan iklim misalnya.

Politisi Liberal lainnya termasuk Menteri Kesehatan Greg Hunt sebelumnya menepis bahwa penggulingan PM Turnbull berdampak pada hasil pemilu Victoria.

Dia menilai pemilu negara bagian beribukota Melbourne tersebut fokus pada isu-isu lokal.

Namun rekannya dari Liberal Tim Wilson tidak sependapat. “Ada banyak faktor, tapi itu salah satunya,” katanya.

Sementara politisi Nasional David Littleproud mengatakan partai koalisi di Canberra tidak boleh menyerah semata-mata karena hasil pemilu Victoria.

Dalam upayanya membela diri atas kekalahan di Victoria, paara politisi Liberal berusaha menyerang Pemimpin Partai Buruh Australia Bill Shorten.

Frydenberg misalnya menyebut Shorten kini mengincar The Lodge, rumah jabatan Perdana Menteri, setelah partainya menang besar di Victoria.

Namun Shorten mengatakan tantangan yang dia hadapi ke depan semakin sulit.

“Saya belanja hari ini di tempat tinggal saya di Moonee Ponds. Para warga bilang ayo gelar pemilu federal dan ada yang bilang Buruh akan menang,” katanya.

“Saya tak memikirkan hal itu. Bagaimana Liberal membaca kekalahan ini terserah mereka,” kata Shorten.

Menurut dia, rakyat menghendaki kebijakan yang membantu warga biasa dari para politisi.

Diuji soal KPK

Ujian pertama bagi Pemerintahan PM Morrison di masa sidang terakhir parlemen kemungkinan dimulai hari ini. Sebuah mosi mendesak DPR untuk bergabung dengan Senat mendukung pembentukan KPK tingkat federal.

Sebanyak 34 mantan hakim kemarin menyampaikan surat terbuka kepada PM Morrison, menyerukan pembenntukan KPK tersebut.

Mosi Partai Hijau di Senat mendapat dukungan Partai Buruh dan lintas fraksi, begitu pula di DPR setelah kemenangan caleg independen Kerryn Phelps dalam pemilu sela di dapil yang ditinggalkan Malcolm Turnbull.

Senator Partai Hijau Larissa Waters menyatakan partai koalisi tak bisa menentang desakan ini seterusnya.

“Mereka tidak bisa melupakan hal itu. Mereka tidak tuli,” katanya.

Dia memprediski voting atas rencana pembentukan KPK di parlemen akan berlangsung ketat, menyusul menyusutnya posisi masyoritas pemerintah.

“Kami akan menang atau akan kalah dengan satu suara. Apapun hasilnya, pesannya sangat kuat,” ujar Senator Waters.

Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.