ABC

Parpol Besar di Australia Bersatu Hambat Parpol Kecil

Parpol besar di Australia tampaknya sepakat dalam satu hal: menghambat perkembangan parpol kecil yang berhasil memenangkan sejumlah kursi senat. Baik koalisi Partai Liberal dan Nasional yang berkuasa maupun Partai Buruh yang beroposisi menilai sistem pemilu sekarang perlu diperbaiki.

Namun pemikiran untuk memperbaiki sistem pemilu ini dipandang sebagai upaya kedua partai utama tersebut dalam menghambat laju parpol kecil yang terbukti berhasil mendudukkan calegnya ke parlemen baik di tingkat nasional maupun negara bagian.

Kedua parpol besar sama-sama menghendaki pengetatan dalam sistem pendaftaran parpol, termasuk mengenakan biaya pendaftaran lebih mahal, jumlah anggota partai terdaftar yang lebih banyak, serta sistem pemilu senat yang disederhanakan.

Komite Parlemen urusan Pemilu di Canberra sejauh ini telah mendengar masukan dari parpol besar terkait hal ini.

Direktur pengelola Partai Liberal Brian Loughnane mengatakan, sistem pemungutan suara saat ini perlu diubah.

"Aturan pembagian suara yang ada saat ini dimanfaatkan untuk mengalihkan suara pemilih melalui kesepakatan preferensi yang kompleks dan tersembunyi, beberapa bahkan dengan keuntungan komersial bagi seseorang," kata Loughnane.

Sementara Sekretaris Nasional Partai Buruh George Wright mengatakan, parpol kecil banyak diuntungkan dengan sistem preferensi.

Baik Partai Buruh maupun koalisi Liberal dan Nasional menghendaki sistem yang lebih sulit bagi seseorang yang ingin mendaftarkan parpol baru guna menghindari para oportunis mempermainkan sistem.

Menurut mereka, syarat anggota terdaftar suatu partai harus dinaikkan dari hanya 500 anggota menjadi sedikitnya 2000 orang.

Akibat sistem preferensi dalam pemilu Australia tahun lalu misalnya, seorang senator asal Partai Penggemar Kendaraan Bermotor (Australian Motoring Enthusiast Party) di negara bagian Victoria, berhasil lolos ke Senat Australia.

Sistem preferensi adalah sistem pembagian suara untuk menentukan sisa kursi yang tersedia di suatu dapil. Satu partai sebelum pemilu biasanya telah menentukan sisa suaranya akan dilimpahkan ke partai tertentu.