ABC

Para Utusan G20 Bertemu di Pedalaman Australia

Para utusan pemerintah dan perusahaan-perusahaan top dunia yang dikenal dengan istilah 'sherpas', dibalik kumpulan negara-negara G20, tengah bertemu di tempat yang tak lazim, yaitu daerah pedalaman Uluru di Australia.

Para 'Sherpas' dikenal banyak berperan di belakang layar dalam G20.

Agenda utama pertemuan mereka adalah janji yang telah dibuat di akhir pertemuan G20 di Sydney Februari lalu, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 2 poin persentase dalam waktu lima tahun ke depan.

Bila ini berhasil, ekonomi dunia akan bertambah sekitar 2 triliun dollar Amerika, dan memperbesar lapangan kerja.

Mantan ketua komisi produktivitas, Gary Banks, datang untuk memberi kata sambutan. "Jadi, target-target G20 untuk memiliki pertumbuhan kuat dan berkelanjutan saya rasa amat penting, tapi itu tergantung pada adanya ekonomi-ekonomi yang lebih produktif di negara anggota," ucapnya, "Dan, seperti yang kita tahu, itu cukup sulit."

Di situlah peran para 'sherpa' diperlukan, lanjutnya.

"Para sherpa adalah pejabat-pejabat senior tiap negara yang membangun jalan dan membahas isu-isu yang harus dihadapi para pemimpin politik."

Seringkali, sulit mencapai persetujuan 20 negara anggota. Terutama bila keputusannya melibatkan reformasi struktural.

Bagi Banks, kunci keberhasilan adalah bahwa masing-masing negara harus menyadari bahwa reformasi macam itu akan memberi hasil-hasil yang paling signifikan.

"Baik sekali memiliki tujuan bersama, namun, pada akhirnya, masing-masing negara harus menghadapi kekuatan-kekuatan politik yang kita ketahui menghambat reformasi struktural," katanya,

Presiden G20 tahun ini, Menteri Ekonomi Australia Joe Hockey, berusaha membantah kritik bahwa pertemuan G20 hanyalah ajang untuk bicara kelas tinggi.

Banks menyatakan bahwa acara ini harus ditanggapi serius, mengingat lambatnya pemulihan ekonomi global sejak krisis keuangan.