ABC

Para Penampil Pertama di Australia Terbuka 2017

Mulai dari remaja Jerman yang jampir sama mengalahkan Rafael Nadal, petenis Australia pertama generasi milenia yang bermain di babak pertama, sampai generasi baru petenis wanita China inilah beberapa petenis yang tampil pertama kalinya di Australia Terbuka tahun 2017.

Mereka adalah Alexander Zverev dari Jerman, Destanee Aiava dari Australia dan petenis China Zhu Lin.

Destanee Aiava

Petenis berusia 16 tahun asal Melbourne Destanee Aiava yang memulai debutnya di Australia Terbuka, juga mencatat rekor lain, dia menjadi petenis pertama yang lahir di abad ke-21 yang bertanding di babak utama kejuaraan grand slam.

Destanee Aiava
Destanee Aiava petenis generasi milenia pertama yang main di kejuaraan grand slam.

Foto: Tennis Australia

Ayah Destanee lahir di Selandia Baru, dan ibunya berasal dari Kepulauan Samoa Amerika. Dilahirkan di tahun 2004 dan dibesarkan di Melbourne, Destanee mengatakan dia menikmati pertandingan pertamanya di Melbourne di depan begitu banyak penonton.

“Cukup menyenangkan bermain dengan para penonton mendukung saya. Ya ini pengalaman yang bagus, saya menikmatinya.” kata Destanee dalam jumpa pers setelah pertandingan usai.

Meski kalah di babak pertama dari petenis Jerman Mona Barthel, petenis berusia 16 tahun mengatakan belajar beberapa hal baru dalam pertandingan tersebut.

“Saya kira saya belajar untuk lebih tenang dalam bermain di lapangan.” katanya lagi.

Destaneee Aiava and Serena Williams
Destanee Aiava bangga bisa berlatih bersama juara 22 kali grand slam Serena Williams.

Supplied: Tennis Australia

Di Melbourne Park, Destanee juga mendapatkan kesempatan yang jarang bertemu dengan petenis idolanya, juara 22 kali grand slam Serena Williams.

“Dia mengatakan kepada saya untuk bermimpi mengenai hal yang besar, dan mencapai hal besar. Ya. dia orang yang baik. Merupakan pengalaman yang baik bisa berlatih bersama dia.”

Alexander Zverev

Alexander Zverev baru berusia 19 tahun, lahir di Rusia namun sekarang mewakili Jerman
Alexander Zverev baru berusia 19 tahun, lahir di Rusia namun sekarang mewakili Jerman

Foto: Tennis Australia

Setelah bertanding selama empat jam di babak ketiga, petenis Spanyol Rafael Nadal menang atas petenis muda Jerman Alexander Zverev, dan Nadal menggambarkan Zverev sebagai ‘masa depan tenis’.

Zverev baru berusia 19 tahun dan baru pertama kali bermain di babak utama Australia Terbuka.

Alexander lahir dari keluarga tenis. Ayahnya pernah mewakili bekas Republik Uni Soviet di Piala Davis sebelum kemudian pindah ke Jerman.

Kakaknya yang berusia 29 tahun, Mischa baru saja membuat kejutan besar dengan mengalahkan petenis nomor satu dunia asal Inggris Andy Murray di babak keempat Australia Terbuka, dan maju ke perempat final.

Berbicara mengenai penampilan pertamanya di Australia Terbuka, Alexander yang memiliki nama panggilan Sasha, dalam jumpa pers mengatakan dia kecewa kalah dari Nadal.

“Kami bermain selama empat jam, ini bukan pertandingan yang mudah bagi saya.”

“Tetapi sebenarnya saya merasa kuat dan merasa segar kecuali di set kelima ketika saya mengalami kram. Ya, jadi menjadi sulit.”

Alexander sebelumnya menjadi juara yunior Australia Terbuka dan sekarang menjadi petenis termuda dunia di peringkat 50 besar dunia.

Walaupun kalah di babak ketiga di Melbourne Park, Alexander mengatakan dia merasa tidak sabar untuk bertanding di berbagai kejuaraan di sepanjang tahun 2017.

“Saya kira saya akan meningkat. Saya akan bisa bermain lima set. Jadi semua akan menarik. Saya kira ini akan menjadi tahun menarik bagi saya.”

Zhu Lin

Zhu Lin adalah satu dari 7 petenis putri China di babak utama Australia Terbuka
Zhu Lin adalah satu dari 7 petenis putri China di babak utama Australia Terbuka

Foto: Tennis Australia

Zhu Lin, yang lahir di tahun 1994 adalah petenis termuda China yang tampil di babak utama Australia Terbuka tahun 2017.

Ini juga merupakan debutnya di turnamen grand slam tersebut.

Zhu Lin merupakan satu dari 7 petenis putri China yang tampil di babak utama Australia Terbuka.

Meskipun peringkatnya masih di luar 100 dunia, sebagai petenis asal China, Zhu Lin mendapat cukup banyak perhatian di Melbourne Park.

“Saya suka bermain di bawah kondisi cuaca di sini, namun tubuh saya tidak begitu bisa beradaptasi.” kata Zhu Lin dalam jumpa pers.

Setelah kalah dalam dua set dari petenis Latvia Jelena Ostapenko di babak pertama, Zhu Lin mengatakan dia banyak belajar dari pertandingan tersebut.

“Saya merasa pikiran saya agak melayang dalam pertandingan itu. Saya tidak fokus 100 persen. Serve saya belum begitu bagus. Dan saya belum biasa dengan serve dia, dan dia menggunakan kesempatan tersebut.”

“Saya baru memulai karir saya, sehingga bagi saya, kekalahan itu tidak berarti apa-apa.”