Para Muslimah di Sydney Tepis Ketakutan Melalui Sepeda Bersama
Beberapa tahun lalu Cindy Rahal, warga Sydney, Australia, sedang duduk di pusat perbelanjaan bersama suadara dan rekannya ketika seorang pria mendekati mereka dan berteriak: “Banyak sekali Muslim di sini” sambil menambahkan kata-kata jorok.
Pria tersebut mengancam Cindy dengan linggis sebelum meninggalkan tempat sesudah menimbulkan kerusakan di sana-sini di pusat belanja itu.
“Pria itu berdiri di depanku … dan bilang, ‘pernah lihat linggis?’ dengan cara mengancam,” ujar Cindy Rahal.
“Kejadiannya Kamis malam – saya kira saya aman,” ujarnya.
"Intimidasi itu sangat nyata, sangat menakutkan," tambahnya.
Kejadian ini, serta kata-kata kasar dan ancaman fisik yang dialami rekannya mendorong Cindy membentuk kelompok bersepeda.
Nama kelompok itu adalah Sydney Cycling Sisters dan anggotanya para Muslimah yang bertemu seminggu sekali untuk bersepeda bersama.
Di hari Minggu, belasan anggota Cycling Sisters ramai-ramai mengayuh sepeda mereka dalam lomba Spring Cycle yang kedua kalinya, menempuh jarak dari North Sydney ke daerah Homebush.
Pesan mereka?
“Perempun Muslim sama saja dengan perempuan lainnya,” ujar Cindy Rahal.
Pertanyakan ‘Retorika Negatif’
Terapis dan ibu empat anak ini mengatakan “retorika negatif terkait Islam” yang muncul dalam dekade terakhir menyusul serangan teroris, telah menimbulkan ketakutan di kalangan umat Islam.
“Anda nonton TV dan melihat Tony Abbott melontarkan pernyataan, ‘Anda harus gabung Tim Australia’,” ujar Cindy Rahal.
“Apa artinya itu? Itu artinya akan ada sebagian orang yang tak akan termasuk dalam tim tersebut,” katanya.
“Meski yang melakukannya hanya segelintir orang, namun cukup membuat kaum perempuan ketakutan,” katanya.
“Saya lihat banyak perempuan berhenti melakukan berbagai kesenangan, seperti jalan-jalan atau naik sepeda,” kata Cindy. “Orang Islam sudah lelah menyatakan ini bukan agama kami. Kami frustrasi karena tidak didengarkan.’
Perasaan ini yang dia sampaikan ke Pauline Hanson dalam program Q&A di ABC dan menuduh senator itu menyebarkan ketakutan tentang orang Islam.
“Dengan kelompok bersepeda ini, kami coba menepis ketakutan tersebut,” ujarnya.
“Kami nyatakan kami perempuan Muslim dan kami bebas. Kami akan mengayuh sepeda kami dan kami tak akan berasimilasi sebagaimana yang kami kehendaki,” kata Cindy Rahal.
"Kami akan berasimilasi sesuai kehendak kami dengan jilbab kami, dengan pakaian sepantasnya dan menjalankan ajaran agama kami. Sebab hal itu penting bagi kami," katanya.
“Hal itu tak membuat kami jadi orang jahat. Dan tak membuat kami jadi teroris. Itu membuat kami sebagai orang yang menikmati hidup yang tak ingin dikecam karena pakaian kami,” ujarnya.
Cindy Rahal berharap lebih banyak perempuan lainnya dari segala tingkatan kesehatan mereka, etnis dan agama yang bergabung dengan kelompok bersepeda Cycling Sisters tersebut.
Diterbitkan Pukul 15:35 AEST 17 Oktober 2016 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.