ABC

Papua Nugini Rayakan 40 Tahun Kemerdekaan

Ribuan warga berkumpul di Port Moresby untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan Papua Nugini yang ke-40, Rabu (16/9/2015).

PNG merdeka dari Australia pada 16 September 1975.

Perdana Menteri Peter O'Neill, dalam sambutannya pada perayaan itu, mengatakan negaranya patut berbangga dengan sistem pemerintahan yang telah berjalan 40 tahun.

Warga PNG merayakan 40 tahun kemerdekaan negara itu dari Australia.
Warga PNG merayakan 40 tahun kemerdekaan negara itu dari Australia.

 

"Sistem ini terus memilih pemerintahan melalui proses demokratis. Stabilitas politik semakin membaik dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

PM O'Neill mengakui, PNG menghadapi masalah dalam menciptakan stabilitas politik dan dalam meningkatkan tingkat pendidikan dan kesehatan rakyatnya.

"Dalam membangun negara kita 40 tahun ini, kita melakukan sejumlah kesalahan. Ada kesalahan yang sangat mahal bayarannya," ujar PM O'Neill.

"Namun sebagai negara kita kembali bersatu dalam kebijakan yang tepat, mendidik rakyat kita, memastikan kesehatan mereka, serta menciptakan masyarakat yang aman dengan perekonomian yang kuat," katanya.

Warga PNG dikenal patriotik, namun sejumlah pihak juga menyuarakan keprihatinan masih tingginya tingkat kekerasan dalam masyarakat serta korupsi.

Seorang pekerja sosial Serena Sumanop kepada ABC mengatakan, banyak warga yang masih terus mengalami trauma sebagai akibat pengalaman kekerasan yang mereka alami di masa lalu.

Perdana Menteri PNG Peter O'Neill.
Perdana Menteri PNG Peter O’Neill.
 

 

Australia pertama kali mengambil-alih kekuasaan koloni Inggris atas Papua di belahan selatan PNG di tahun 1906.

Selama Perdang Dunia I, pasukan Australia juga mengambil-alih belahan utara PNG yang sebelumnya dikuasai Jerman.

Kedua belahan wilayah PNG ini kemudian dipersatukan setelah Perang Dunia II, sekaligus dibentuk pemerintahan dan sistem hukum lokal.

PNG lepas dari Australia di tahun 1975, dan Sir Michael Somare terpilih sebagai perdana menteri pertama.