ABC

Pameran Seni Untuk Dalami Takhayul di Adelaide

Seorang seniman asal Adelaide, Australia, menggelar pameran yang mengajak pengunjung mendalami takhayul dan betapa di zaman modern pun masih banyak pengaruh berbagai takhayul dalam kehidupan manusia.

Pameran tersebut diadakan di Art Gallery of South Australia.

"Pameran ini memang menyoroti gelapnya beberapa elemen dalam kehidupan kita. Tapi, anda harus melihat kegelapan untuk melihat cahaya. Anda harus menyoroti isu-isu serius untuk memahami cakupan dan parameternya," komentar direktur galeri, Nick Mitzevich.

Sang seniman, Julia Robinson, mengatakan bahwa saat mengadakan riset dan menyusun pameran pun, ia mempertanyakan kepercayaannya.

"Lebih banyak saya membaca, saya makin bertanya-tanya dan khawatir tentang [takhayul] yang selalu saya langgar, dan saat saya membuat banyak karya, terutama memanggang roti, saya melanggar takhayul," ceritanya.

Yang dipamerkan dalam pameran ini termasuk gagang sapu, tangga, dinding gelap, dan karya utama, sebuah perapian.

Sapu dan tangga seringkali disebut-sebut dalam takhayul, terutama di budaya barat. Misalnya, berjalan di bawah tangga dianggap bisa membawa sial, atau tidak boleh menyapu setelah gelap.

Saat meriset tentang roti, Robinson menemukan begitu banyak takhayul dan kepercayaan tentang adonan roti dan roti itu sendiri. Kepercayaan itu ada yang datang dari masa lalu, tapi ada juga yang dari masa kini.

"Misalnya, tidak boleh membalik roti hingga berdiri di sisinya, atau nanti bisa-bisa nenek sihir masuk ke rumah. Atau, anda harus membuang potongan pertama," ceritanya.

Manusia, di masa apapun, secara alami ingin mengendalikan lingkungannya, lanjut Robinson.

"Kalau anda pelajari takhayul, 90 persen dari seluruhnya meramalkan kematian, dan kalau anda menganggap kematian itu tak bisa dihindari, wajar bila takhayul memprediksi hal itu," ucapnya.

Dark Heart mulai dipamerkan di Galeri Seni Australia Selatan tanggal 28 Februari 2014. Pameran Julia Robinson telah dibuka di ruang kreatif The Studio.