ABC

Palang Merah Australia Genap 100 Tahun

Palang Merah, salah-satu organisasi relawan tertua di Australia, merayakan ulangtahunnya yang ke-100.

Palang Merah Australia didirikan seminggu setelah pecah Perang Dunia I pada bulan Agustus 1914.

Seabad kemudian, organisasi ini memberi berbagai layanan dari Blood Bank Service sampai program-program kemanusiaan dan pertolongan bencana.

Profesor Kajian Sejarah Melanie Opphenheimer mengatakan, perubahan-perubahan dalam Palang Merah menunjukkan perubahan-perubahan dalam kehidupan di Australia selama 100 tahun terakhir.

Cabang Australia dari British Red Cross Society didirikan tahun 1914 oleh isteri dari gubernur jendral waktu itu, Lady Helen Munro Ferguson.

Ia datang ke Australia dengan pemahaman mendetail tentang cabang Skotlandia dan dalam 10 hari perang, ia mendorong semua isteri gubernur untuk mendirikan divisi Palang Merah di negara bagian mereka.

Kaum wanita Australia segera menyambut berdirinya Palang Merah.

"Dalam waktu dua bulan, ratusan ribu wanita dari seluruh Australia membentuk cabang di komunitas kecil mereka. Palang Merah mewakili sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk membantu upaya perang," kata Profesor Oppenheimer.

Salah satu relawan paling dikenal dan dicintai adalah Vera Deakin, yang kemudian menjadi Lady Vera White.

Ia adalah putri dari perdana menteri kedua Australia, Alfred Deakin.

Ia pergi ke Mesir di tahun 1915 dan kemudian ke London untuk mengelola Wounded and Missing Enquiry Bureau.

Biro ini penting sekali artinya bagi keluarga-keluarga yang berduka, yang belum mendapat informasi tentang tentara yang hilang.

Menurut putrinya, Judith Harley, ibunya bertemu jodoh lewat Palang Merah.

"Salah-satu surat yang disimpan di arsip adalah surat ibu saya kepada seorang tentara Australia yang ditawan di Turki, seorang pilot bernama Captain White," katanya.

"Ibu saya menulis surat kepadanya, menanyakan kabar tentang beberapa tentara lainnya di kamp itu."

"Captain White kemudian melarikan diri dari kamp tawanan perang itu dan pergi ke London dimana ia diperkenalkan dengan ibu saya. Tiga minggu kemudian mereka bertunangan."

Lady Vera terus menjadi relawan sampai meninggal 1978.

Salah-satu relawan masa kini adalah Nathan Taylor, seorang mahasiswa Aborigin berusia 25 tahun, yang memberi pelajaran mengemudi kepada ibu-ibu muda yang dalam pengawasan negara di Sydney.

Robert Tickner iadalah CEO Palang Merah Australia.

Ia mengatakan, organisasinya telah menjalankan reformasi selama dasawarsa terakhir yang menjadi dasar dari perjalanan 100 tahun ke depan.

Palang Merah Australia menerima dana 760-juta dolar dari pemerintah tahun lalu.

Namun organisasi tersebut masih kepayahan menutup biaya untuk layanan dasar seperti Blood Bank.